Sub Judul : -
Serial : -
Penulis : Mingmei Yip
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : November 2010 (pertama kali terbit pada Februari 2010)
Tebal : 552
ISBN : 9789797804510
Genre : Inspirational Romance
Format : paperback
Status : punya sendiri
Rating : 4/5
Blurb :Di usia kedua puluh tahun, Meng Ning memutuskan untuk menjadi biksuni (pendeta wanita agama Buddha) dan langsung ditentang keras oleh ibunya. Di mata beliau, kehidupan membiara tak jauh-jauh dari penderitaan: tak ada kebebasan, hidup tanpa cinta dan daging. Tapi, dimata Meng Ning, menjadi biksuni adalah kesempatan berharga untuk memegang kendali penuh atas takdir hidupnya, dan menikmati sepuas-puasnya belajar musik, seni, puisi - sesuatu yang tidak ditawarkan oleh ikatan perkawinan.
Ditemani mentornya, Yi Kong, Meng Ning akan menghabiskan sepuluh tahun belajar di luar negeri, membiasakan diri hidup selibat, dan mempersiapkan diri untuk hidup membiara. Namun, sebuah insiden kebakaran membelokkan takdirnya ke situasi yang benar-benar berbeda.
Meng Ning jatuh cinta...
Review
Terinspirasi dari seorang biksuni bernama Yi Kong, Meng Ning memutuskan untuk menjadi seorang biksuni di usianya yang kedua puluh tahun. Alasannya sederhana saja, Meng Ning ingin menikmati hidup yang tenang, bisa menikmati puisi, musik dan seni dengan sepuasnya tanpa keterikatan sebuah pernikahan. Tentu saja sang ibu menolak mentah-mentah ide Meng Ning. Beliau tidak mau anak tunggalnya menjadi seorang biksuni yang hidup terpisah darinya, kepala yang dicukur botak, dan menua tanpa memiliki suami serta anak.
Tanpa sepengetahuan sang ibu Meng Ning mencoba mengikuti kehidupan para biksuni yang ditawarkan pihak biara. Sewaktu pendaftaran Meng Ning bertemu dengan orang asing berkebangsaan Amerika bernama Michael Fuller. Michael adalah seorang penganut Budha yang berprofesi sebagai dokter syaraf di Amerika. Karena keisengan seorang anak yatim, biara tempat Meng Ning menjalani meditasi mengalami kebakaran hebat. Michael menolong Meng Ning dan yang lainnya dalam kebakaran itu.
Menghabiskan hari-harinya di Hongkong Michael mengajak Meng Ning untuk menemaninya berkeliling Hongkong. Ketika mereka sedang menyaksikan opera China, Michael melamar Meng Ning. Terbelah antara mencintai Michael namun masih punya keinginan besar untuk menjadi biksuni, Meng Ning menolak. Namun hubungan antara Michael dan Meng Ning tidak terputus begitu saja.
Ada banyak hal yang menyebabkan Meng Ning menolak menikah dengan Michael dan menjadi biksuni. Kehidupan masa kecil Meng Ning tidak pernah bahagia. Ia hidup dalam kekurangan akibat ayah yang suka berjudi dan menghamburkan uang kepada para wanita tuna susila di bar-bar yang sering dikunjunginya. Sebenarnya ibu Meng Ning punya simpanan emas yang banyak tapi itu pun dicuri habis-habisan oleh ayah Meng Ning. Dengan kerja keras Meng Ning berhasil mendapatkan gelar Ph.D di sebuah universitas di Paris.
Michael mengajak Meng Ning untuk mengunjunginya ke Amerika. Meng Ning menyetujuinya. Di Amerika Meng Ning bertemu dengan Michael Fulton, mentor yang dianggap Michael seperti ayahnya, Lisa Fulton, putri dari sang mentor sekaligus mantan tunangan Micahel dan Philip, sahabat karib Michael. Tapi bahkan sudah berada di Amerika Meng Ning pun masih bergeming terhadap lamaran Michael. Ia kembali lagi ke Hongkong dan menemui Yi Kong.
My Thought
Petals From The Sky adalah buku beralur lambat, timbal balik yang penuh dengan cinta, baik itu cinta yang berbalas, cinta tak kesampaian, bahkan cinta yang penuh dengan skandal dan diluar dugaan. Masing-masing tokoh punya cerita cinta mereka tersendiri.
Banyak tentang kebudayaan China yang terdapat dalam buku ini. Baik tentang memilih bulan dan hari baik untuk menikah hingga pembagian harta warisan. Sangat menarik bagaimana melihat kehidupan para biksu/biksuni dan bagaimana pandangan penganut Buddha terhadap cara hidup vegetarian.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.