Monday, 14 March 2016

#241 Pesantren Impian by Asma Nadia

Judul : Pesantren Impian
Sub Judul : -
Serial : -
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : Asy Syaamil
Tahun Terbit : Januari 2000 (pertama kali terbit pada Januari 2000)
Tebal : 191
ISBN : 9799435145 

Format : paperback
Status : punya sendiri
Rating : 4/5

Blurb : Pesantren Impian adalah sebuah tempat rehabilitasi di sebuah pulau di Aceh. Uniknya pesantren megah ini justru jauh dari publikasi. Bahkan tidak ada yang tahu siapa sebenarnya pemiliknya yang dipanggil Tengku Budiman. Pesantren Impian bercerita tentang Sissy, Rini, Butet, dan lain-lain yang berada di Pesantren Impian untuk menyelesaikan masalah masing-masing atau sekedar lari dari kemelut...

Tapi berbagai peristiwa seru, termasuk misteri si Gadis yang membuat penasaran, justru terjadi disana, di Pesantren Impian...


Review

Inong, Sissy, Rini, Butet, Yanti, Eni, beserta beberapa perempuan dan laki-laki lain mendapat undangan untuk datang ke Pesantren Impian. Pesantren tersebut menyediakan segala keperluan undangan dengan gratis. Mereka yang datang kesana hanya perlu niat untuk memperbaiki diri agar setahun kemudian bisa menjadi manusia yang jauh lebih baik dan berguna. Pesantren Impian adalah pesantren modren nan megah yang terletak di Pulau Lhok Jeumpa, sebuah pulau di ujung Aceh, yang dimiliki oleh seorang pengusaha sukses dan rendah hati bernama Tengku Budiman. Sesekali Tengku Budiman akan datang ke Pesantren Impian bersama pengacara pribadinya bernama Umar.

Sissy datang ke Pesantren Impian (PI) untuk memperbaiki diri setelah kehidupannya sebagai model terkenal hancur berantakan karena ketergantungan pada narkoba dan seks bebas. Inong datang ke PI bukan atas undangan melainkan karena tidak ingin jauh dari Sissy yang dianggapnya sebagai adik sendiri. Butet datang ke PI untuk menghindari kejaran bandar narkoba terkenal bernama Anton King karena Butet membawa lari heroin seberat dua kilogram. Sementara Rini datang ke PI untuk menenangkan perasannya yang kacau karena hamil akibat diperkosa lelaki tak dikenal. Dan Eni datang ke PI untuk mengejar seorang tersangka pembunuhan di Hotel Tiara.

Pelan-pelan mereka semua membenahi hidup di PI meski pada awal mereka berada di tempat itu sangat terasa berat. Hidup harus mengikuti aturan, melaksanakan kewajiban shalat lima waktu dan shalat sunnah lainnya, dan harus menjauhi diri dari narkoba. Persahabatan juga timbul diantara mereka. Yanti bahkan mulai memakai bantalan di perutnya agar menyerupai Rini yang sedang hamil sebagai bentuk dukungan terhadap teman sekamarnya. Mereka semua berusaha memanfaatkan fasilitas PI sebaik mungkin mumpung gratis. Sesekali Tengku Budiman dan Umar datang ke PI untuk melihat kegiatan mereka.

Ketenangan PI tiba-tiba buyar oleh kematian Yanti yang dibunuh oleh orang tak dikenal. Dugaan terbesar adalah anak buah Anton King mengikuti jejak Butet hingga ke PI karena apa yang telah dilakukan Butet terhadap Anton King. Namun bagaimana kalau ternyata pembunuh Yanti adalah orang yang memerkosa Rini dan dia salah mengenali Yanti sebagai Rini.

My Thought

Sebenarnya buku ini sudah pernah saya baca pada tahun 2001 yang lalu. Iya sudah beberapa belas tahun yang lalu. Dan sejujurnya nggak pernah kepikiran untuk mereview buku ini hingga sebuah film layar lebar mengambil judul buku ini.

Apa yang menarik dari buku ini? Banyak hal. Buku ini mencampurkan beberapa genre sehingga menjadi buku yang ada sisi humor, agamais, misteri, dan yang terpenting suspensenya. Bagaimana romantismenya? Tidak terlalu digali memang, namun menjelang beberapa halaman terakhir ada sedikit romantisme ditampilkan lewat pernikahan salah seorang santri perempuan. Buku ini mengambil alur maju mundur yang tentunya sangat diperlukan untuk menyusun cerita yang matang. dan misteri si gadis baru terungkap di halaman terakhir.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...