Monday, 29 February 2016

#237 Thy Will Be Done by Diego Christian

Judul : Thy Will Be Done
Sub Judul : -
Serial : -
Penulis : Diego Christian 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : April 2015 (pertama kali terbit pada April 2015)
Tebal : 216
ISBN : 9786020314945
Genre : Inspirational Romance

Format : ebook
Status : pinjam di iJakarta
Rating : 3/5

Blurb : "Papaku masuk rumah sakit karena pneumonia kronis. Aku nggak nepatin nazarku ke Tuhan. Hubunganku dengan Mamaku nggak baik. Dan aku baru aja selingkuh dari pacarku.” Rahangku mengeras. Balkon tidak sehangat tadi saat hanya ada Esther dan diriku.

Bermula dari menyanggupi permintaan sang Ayah kepadanya untuk bernazar, Adela Priscia Hutagalung sadar bahwa ia telah menarik batas antara kehidupannya yang baru dan yang lama. Kejadian demi kejadian silih berganti menghampiri hidupnya, tak peduli sekeras apa pun hatinya menolak nazar yang terpaksa dibuatnya itu.

Keluarga, cinta, bahkan pekerjaannya dipertaruhkan demi memenuhi nazar tersebut.

Jadi, pertanyaannya cuma satu:

“Sampai kapan Adela bisa mengelak dari janji yang telah terikat dengan Sang Pencipta?”


Review

Adela Priscia Hutagalung aka. Adela pernah punya nazar beberapa tahun lalu. Adela bernazar kalau Papanya sembuh dari penyakit pneumonia yang diderita beliau, maka Adela akan menjadi pelayan Tuhan. Akan dekat kembali kepada Tuhan seperti yang pernah dilakukannya pada masa kecil dan remajanya. Tapi nazar itu hanyalah tinggal nazar. Adela melupakannya. Dan ketika Adela menjalani pembaptisan ulang, ia teringat kembali pada nazarnya. Dengan ogah-ogahan meski didukung oleh Mama, Papa, dan Mas Enzo, Adela mengikuti kembali aktifitas gereja yang pernah ditinggalkannya.

Di kegiatan gereja Adela berkenalan dengan Dirga, cowok tampan yang menurut Adela punya kehidupan yang sangat bertolak belakang. Di satu sisi Dirga menjadi pelayan Tuhan namun di sisi lain Dirga juga seorang pengacara. Dirga lah yang selama ini memberi dorongan kepada Adela untuk kembali aktif di gereja. Tapi apapun dorongan itu kalau hati tidak ikhlas menjalaninya tetap saja ada halangan untuk menjalaninya. Adela yang baru saja diterima menjadi pembaca berita di Star TV makin sibuk dengan kegiatan barunya.

Ia pun mulai main kucing-kucingan untuk menghadiri kegiatan gereja meski Dirga dengan setia menjemput atau mengingatkan Adela untuk pergi ke gereja. Apalagi di Star TV Adela juga mengenal seorang cowok yang punya posisi penting di stasiun televisi itu. Namanya Gani. Bersama Gani, Adela merasakan sesuatu yang baru, yang tak ditemuinya bila bersama Dirga. Hanya saja Adela lupa kalu Tuhan itu tidak pernah tidur. Ketika Papa kembali masuk rumah sakit bahkan harus masuk ICU, hubungan Adela dengan Mama pun tak lagi harmonis, bahkan Dirga menjauhinya setelah tahu kalau Adela selingkuh. Adela seperti diingatkan kembali pada nazarnya. Nazar yang harus dilakukannya dengan hati ikhlas dan lapang dada.

My Thought

Sebenarnya saya agak malas membaca buku ini setelah meminjamnya di iJakarta. Bukannya apa, ada beberapa istilah dalam agama Katolik yang tidak saya pahami dan parahnya saya juga malas gugling. Ketika rekan kerja jaga malam saya ternyata seorang penganut Katolik saya langsung membaca kembali buku ini sambil bertanya pada si teman tentang hal-hal yang tidak saya pahami. Dan... dalam satu malam buku ini tuntas saya baca.

Mengapa istilah-istilah dalam agama Katolik sangat mempengaruhi kecepatan saya membaca? Well... sederhana saja, kalau saya tidak paham apa itu yang dimaksud dengan pelayan Tuhan, baptis ulang, cerita Maria dan Marta, saya jadi tidak mengerti apa pentingnya pemenuhan nazar itu bagi seorang Adela. Sementara nazar itu adalah hal paling penting dalam cerita buku ini.

Kisah cintanya standar dan tidak bertele-tele walaupun saya tidak begitu suka pada endingnya yang menurut saya "Lah, kok cuma gitu?" Karakter tokoh-tokohnya pun tidak ada yang begitu istimewa. Tapi buku ini punya pesan penting : jangan bermain-main dengan janjimu pada Tuhan.

Ohya, menjawab beberapa pertanyaan dari beberapa teman kenapa saya membaca buku yang kental dengan aura Nasrani di buku ini, jawaban saya sih simpel aja. Saya menikmati cerita di dalamnya, dan tidak, keimanan saya tidak berubah atupun terganggu hanya karena saya membaca buku ini dan berkonsultasi dengan si teman tentang agama di buku ini. 



No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...