Tuesday, 26 January 2016

LPM Kopdar BBI-ers Medan dan Korum BBI

Baiklah... saya mengaku...

Pengen bikin LPM tentang kopdar BBI-ers Medan dengan Kordinator Umum BBI kok ya nggak pernah nemu gitu pembukaan yang tepat. Jadi baiklah, LPM kali ini nggak usah pakai pembukaan yang berbunga-bunga.

Kamis, tanggal 7 Januari tiba-tiba Evyta @ Lensa Buku woro-woro di grup LINE BBI Medan (iya, nggak seperti grup BBI lain yang menggunakan WhatsApp, kami agak kekinian dengan menggunakan LINE) kalau Koordinator Umum BBI, Helvry Sinaga ada di Medan untuk keperluan kerjaan. Tapi sayangnya waktunya nggak lama, dan waktu kosong yang dimiliki Helvry juga mepet dengan kerjaannya. Akhirnya rencana pertemuan BBI-ers Medan dengan Pak Korum disepakati hanya bisa dilakukan oleh saya, Evyta, dan Lilis @ Purple Bookish.

Hari Jum'at tanggal 8 Januari sudah direncanakan kalau kami semua akan bertemu di Plaza Medan Fair pada hari Sabtu sore. Etapi.... Tepat di hari Sabtu rencana itu berubah kembali. Lokasi pertemuan kami tidak lagi di Plaza Medan Fair tapi di Stasiun Besar Kereta Api Medan. Saya sih dalem hati nanya gitu, kenapa gak pertemuannya sekalian ngantar Helvry ke Bandara Kuala Namu sambil naik KA Railink dan kita bisa nongkrong lama di bandara. Sekalian gitu mana tau ada pilot ganteng dan lajang kan bisa digebet #disambitrelkeretaapi

Tempat pertemuan yang berganti itu merupakan anugerah besar buat saya. Soalnya Stasiun Besar Kereta Api jaraknya tak terlalu jauh dari rumah saya dan tidak butuh banyak angkot untuk bisa sampai disana. Berhubung stasiun kereta api itu tempatnya ramai banget akhirnya dipilihlah gerai Dunkin Donuts yang relatif sepi sebagai tempat kami bertemu tanpa harus kena usir oleh pelayannya. Ketika saya tiba di Dunkin Donuts, Evy sudah duduk santai sambil menikmati segelas coklat panas. Setengah jam kemudian Helvry datang bergabung bersama kami. Sayang Lilis tidak bisa ikut bergabung karena masih berada di Bandara Kuala Namu.


Helvry, saya, Evyta (foto milik Evy)
Namanya juga ngobrol dengan Korum, pasti isinya tentang BBI, blog buku, dan pastinya tentang bagaimana agar BBI tetap mendapat nama yang baik di masa depan. Ada banyak juga ide-ide yang saling tercetus baik itu tentang bagaimana me-manage blog agar terlihat lebih hidup atau pun ide untuk perkembangan BBI selanjutnya. Kita juga bicara tentang pentingnya memiliki Blog Planner agar blog kita tidak timbul tenggelam. Timbul ketika banyak postingan dan kita tak begitu sibuk, tenggelam ketika kita juga sibuk di dunia nyata. Terus kita juga berbagi pengalaman tentang mereview buku. Memang selama ini review buku jalan terus tapi kayaknya jumlah antara buku yang dibaca jauh lebih banyak dari pada yang direview.

Kalau saya pribadi, saya mengandalkan Google Keep untuk menyimpan semua review atau postingan non review. Nanti, ketika saya bisa online melalui laptop/PC saya tidak kehabisan ide untuk mereview, karena yang saya lakukan hanyalah copy-paste dari Google Keep saya ke badan postingan. Helvry juga berbagi pengalaman bagaimana memotret buku untuk keperluan postingan agar tampak lebih bernilai. Tidak hanya sebagai pajangan di dalam badan postingan. Sebagai orang yang paling mengerti tentang coding HTML diantara kami berdua ini, Evy berbagi pengalaman mengelola blog pribadi dan web BBI, tentang bagaimana kalau ternyata banyak juga blogger yang tidak mengerti cara menggunakan dan fungsi dari "read more".

Kopdar kita nggak berlangsung lama karena Helvry harus segera berangkat menuju Tebing Tinggi dengan kereta api siang. Akhirnya kopdar kita usai jam 3 sore. Tapi teteup... sebelum pergi harus ada bukti kalau kita sempat ketemu. Helvry pun meminta mbak-mbak di Dunkin Donuts agar memfoto kita. Tapi ya... si mbak yang cantik tapi judes luar binasa itu mengambil foto kita secara sembarangan. Miring-miring gituuuu. Keliatan banget nggak ikhlas dimintai tolong ._.

Dan tepat di depan pintu masuk stasiun besar Helvry berhasil membajak bapak-bapak pegawai PT KAI untuk memfoto kita ulang. Sudah bisa diduga sih, orang-orang pada ngeliat kita. Mungkin mereka ngerasa tiga orang ini kampungan banget gitu ya? Masa foto-foto di depan stasiun? Gak elit banget. Tapi bodo ah, yang penting ada bukti kalau kami pernah bertemu dengan Korum BBI. 

Udah? Gitu dong? 

Enggak dong. Di awal pertemuan Helvry membagikan buat saya dan Evy dua buah buku dan postcard yang segera saja saya amankan jadi pembatas buku. Hahahaha... Saya mendapat KOOONG karya Iwan Simatupang. Tengkyu ya wak, hadiahnya ;) Pertemuan Sabtu siang itu meski sebentar tapi berkesan buat saya karena Helvry berusaha meluangkan waktunya yang nggak banyak untuk bertemu dengan BBI-ers Medan.



2 comments:

  1. Ih, nyesal nggak ikutan.. huhuhuhu :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. tu lah... dah dibilang kopernya dibawa aja ke stasiun kereta api Lilisnya gak mau. Kalau nggak kita kan bisa jumpa lis T.T

      Delete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...