Judul : Interlude
Sub Judul : -
Serial : -
Penulis : Windry Ramadhina
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : pertama kali terbit pada Mei 2013
Tebal : 380
ISBN : 3809789797807221
Genre : New Adult
Format : paperback
Status : pinjam Liliz @ Bookish Purple
Lokasi Cerita : Jakarta
Rating : 4/5
Blurb :Hanna,
listen.
Don’t cry, don’t cry.
The world is envy.
You’re too perfect
and she hates it.
Aku tahu kau menyembunyikan luka di senyummu yang retak. Kemarilah, aku akan menjagamu, asalkan kau mau mengulurkan tanganmu.
“Waktu tidak berputar ulang. Apa yang sudah hilang, tidak akan kembali. Dan, aku sudah hilang.” Aku ingat kata-katamu itu, masih terpatri di benakku.
Aku tidak selamanya berengsek. Bisakah kau memercayaiku, sekali lagi?
Kilat rasa tak percaya dalam matamu, membuatku tiba-tiba meragukan diriku sendiri. Tapi, sungguh, aku mencintaimu, merindukan manis bibirmu.
Apa lagi yang harus kulakukan agar kau percaya? Kenapa masih saja senyum retakmu yang kudapati?
Hanna, kau dengarkah suara itu? Hatiku baru saja patah….
Hanna, seorang mahasiswi jurusan komunikasi tidak akan pernah bisa melupakan malam terkelam dalam hidupnya. Yang membuatnya selalu merasa takut bila berhadapan dengan orang ramai khususnya lawan jenis, yang membuatnya menjadi gunjingan mahasiswa di kampusnya. Hanya suara denting gitar seorang gitaris yang didengarnya secara tak sengaja yang bisa membuat Hanna tenang.
Kai, seorang mahasiswa jurusan hukum yang merasa hidupnya tidak punya arti. Orangtuanya yang berada di ambang perceraian, kedua kakak kandung yang lebih mementingkan diri dibandingkan menyelami kekalutan hati sang adik. Tidak juga lirik-lirik lagu yang diciptakannya bersama gitar kesayangannya untuk bandnya Second Day Charm bisa membuatnya tenang.
Kai dan Hanna dipertemukan oleh takdir. Buat Hanna, alunan gitar Kai membuatnya rileks. Sementara untuk Kai, Hanna adalah perempuan kesekian yang harus ditaklukkannya. Dan rencana menaklukkan Hanna sudah disusun matang oleh Kai, hingga sebuah kebenaran tentang Hanna terungkap.
Kai menuntut kesempatan kedua. Tapi Hanna lebih memilih untuk bersembunyi, kembali merasakan ketakutan-ketakutan itu. Namun bukan Kai Risjad namanya kalau ia segampang itu menyerah pada keadaan.
Sejujurnya saya tuh sempat nggak minat membaca buku ini karena beberapa kali saya membaca review orang lain yang berkata kalau buku ini nuansananya dark banget. Tapi yah... secara nggak sengaja waktu saya membongkar lemari dan menemukan buku ini, yang saya pinjam dari Lilies @ Bookish Purple, mau nggak mau saya jadi penasaran akan ceritanya.
Dan... buku ini sukses saya selesaikan hanya dalam waktu satu malam ^^
Buku ini emang beda dari buku mbak Windry yang lain. Yah... minimal dari segi genre lah, karena buku ini bergenre new adult, Tapi... ternyata buku ini nggak se-dark yang dikatakan orang-orang kok. Bukunya nggak berat kayak buku mbak Windry yang lain.
Udah ah, bingung mau bilang apa lagi. Yang pasti sih, buku ini punya sedikit pesan moral untuk mengajari kita bagaimana memberi kesempatan pada diri sendiri untuk bahagia, dan uummm... dan tentang bagaimana kekerasan itu bisa datang dari orang terdekat kita.
Point :
Kai, seorang mahasiswa jurusan hukum yang merasa hidupnya tidak punya arti. Orangtuanya yang berada di ambang perceraian, kedua kakak kandung yang lebih mementingkan diri dibandingkan menyelami kekalutan hati sang adik. Tidak juga lirik-lirik lagu yang diciptakannya bersama gitar kesayangannya untuk bandnya Second Day Charm bisa membuatnya tenang.
Kai dan Hanna dipertemukan oleh takdir. Buat Hanna, alunan gitar Kai membuatnya rileks. Sementara untuk Kai, Hanna adalah perempuan kesekian yang harus ditaklukkannya. Dan rencana menaklukkan Hanna sudah disusun matang oleh Kai, hingga sebuah kebenaran tentang Hanna terungkap.
Kai menuntut kesempatan kedua. Tapi Hanna lebih memilih untuk bersembunyi, kembali merasakan ketakutan-ketakutan itu. Namun bukan Kai Risjad namanya kalau ia segampang itu menyerah pada keadaan.
***
Sejujurnya saya tuh sempat nggak minat membaca buku ini karena beberapa kali saya membaca review orang lain yang berkata kalau buku ini nuansananya dark banget. Tapi yah... secara nggak sengaja waktu saya membongkar lemari dan menemukan buku ini, yang saya pinjam dari Lilies @ Bookish Purple, mau nggak mau saya jadi penasaran akan ceritanya.
Dan... buku ini sukses saya selesaikan hanya dalam waktu satu malam ^^
Buku ini emang beda dari buku mbak Windry yang lain. Yah... minimal dari segi genre lah, karena buku ini bergenre new adult, Tapi... ternyata buku ini nggak se-dark yang dikatakan orang-orang kok. Bukunya nggak berat kayak buku mbak Windry yang lain.
Udah ah, bingung mau bilang apa lagi. Yang pasti sih, buku ini punya sedikit pesan moral untuk mengajari kita bagaimana memberi kesempatan pada diri sendiri untuk bahagia, dan uummm... dan tentang bagaimana kekerasan itu bisa datang dari orang terdekat kita.
Point :
- Cover : (+) covernya kayak arus laut gitu, keren dan nyambung dengan isi cerita
- Story : (+)
- Character : (+)
- Writing Style : (+)
- Moral / Interesting Trivia : (-)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.