Judul : 4/4
Sub Judul : -
Serial : The Chronicles Of Audy #3
Penulis : Orizuka
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : Juni 2015 (pertama kali terbit pada Juni 2015)
Tebal : 320
ISBN : 978-602-774-253-6
Genre : Young Adult
Format : paperback
Status : punya sendiri
Lokasi Cerita : Yogyakarta
Periode Baca : 10/08/2015 - 11/08/2015
Rating : 4/5
Review
Sub Judul : -
Serial : The Chronicles Of Audy #3
Penulis : Orizuka
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : Juni 2015 (pertama kali terbit pada Juni 2015)
Tebal : 320
ISBN : 978-602-774-253-6
Genre : Young Adult
Format : paperback
Status : punya sendiri
Lokasi Cerita : Yogyakarta
Periode Baca : 10/08/2015 - 11/08/2015
Rating : 4/5
Blurb : Hai. Namaku Audy.Umurku masih 22 tahun.Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini, tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan.Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.Kronik dari seorang Audy.
Review
Kisah Audy berlanjut lagi. Meski kini Audy tidak tinggal bersama 4R tapi ia tetap datang ke rumah bernomer 21 itu setiap hari. Audy masih mengantar - jemput Rafael ke PAUD, memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain termasuk Maura, menggalau akan hubungannya dengan Rex dan.... berusaha sekeras mungkin menghindari mengerjai skripsi walau selalu diteror Rex untuk mengerjai skripsinya.
Regan semakin sibuk dengan urusan pernikahannya dengan Maura sementara Maura berkonsentrasi menjalani fisioterapi. R2 aka. Romeo masih sibuk dengan kegiatan game dan berbagai hal online yang dilakukannya. R3 aka. Rex sibuk dengan UN, buku dan rencana kuliahnya. Dan yang terakhir R4 aka. Rafael di sekolah juga masih belum punya teman dan selalu menyendiri.
Pasca Rafael mengikuti kegiatan darmawisata yang dilakukan sekolahnya ke Taman Pintar, Audy dipanggil pihak sekolah. Pihak sekolah baru menyadari kecerdasan Rafael yang diluar batas normal anak seumurannya sehingga mereka memutuskan untuk mengeluarkan Rafael dari sekolah agar ia dapat sekolah di tempat yang lebih mampu mengakomodir kemampuannya.
Tapi sulit mencari sekolah yang mampu mengakomodir kemampuan Rafael. Di saat bersamaan Regan mendapat tawaran untuk bekerja di Jakarta dengan nominal gaji yang jauh lebih besar dari yang didapatkannya saat ini. Dan Rex pun mengeluarkan pengumuman kalau dia diterima kuliah di universitas bergengsi yang membuat dirinya harus terpisah dari mereka semua. Ketika mereka semua beragumen tentang keadaan keluarga saat makan siang mendadak Romeo meninggalkan meja makan. Ia tersudut karena keinginannya untuk tetap tinggal di Yogya bersama seluruh anggota yang lain. Ia terlalu lama berada di zona nyaman sehingga tidak berpikir untuk move on.
Untuk urusan hati, seperti biasa Audy menggalau. Dan kegalauan itu semakin menjadi-jadi semenjak dirinya tahu jumlah IQ Rex dan rencana Rex untuk pisah dari 4R. Skripsi yang ogah-ogahan dilkerjakannya ditolak oleh dosen pembimbing. Dan seperti biasa, ketika kegalauan itu seolah tak berakhir, ada satu hal lain yang menambah kegalauan Audy. Secara tak sengaja ia mendengar Romeo dan Rex membicarakan dirinya di teras belakang.
My Thought
4/4 adalah proyek baca bareng saya dengan Liliz @ Purple Bookish (baca reviewnya disini). Soalnya meski sudah mempunyai buku ini entah kenapa rasanya berat untuk membacanya. Mungkin karena faktor nggak ikhlas kalau seandainya ceritanya gantung dan harus lama menunggu lanjutannya.
Bicara tentang karakter, ya... tidak ada perubahan karakter di dalam buku ini. Semua masih sama seperti yang dulu. Hanya saja disini saya merasa kekonyolan Audy sudah melewati batas. Yah... yang bener aja sih, masa sempat-sempatnya berusaha merayu dosen walinya agar tetap mau membimbing Audy. Entah ya, mungkin di fakultas lain bisa seperti itu. Tapi sepanjang ingatan saya di kampus saya, mahasiswa tak segampang itu untuk bisa bercanda dengan dosen kecuali di saat-saat yang tepat.
Pandangan pembaca terhadap buku ini bisa sangat beragam tergantung si pembaca tergabung di tim mana. #TeamRomeo, #TeamRex, atau malah #TeamRafael dan #TeamRegan? Buat #TeamRex saya yakin akan banyak misuh-misuh dan rasa nggak puas akan buku ini apalagi dengan tingkah Audy. Buat #TeamRomeo wah.... buku ini punya kans besar jadi favorit khususnya banyak cerita tentang Romeo yang terungkap di buku ini. Romeo tampil "manusiawi" di buku ini bukan sekedar pemalas yang malas mandi, jorok dan hobinya nongkrong di depan komputernya.
Kalau saya sih, saya masuk #TeamRegan sejak di buku pertama. Regan selalu menarik perhatian saya lebih dari 3R yang lain meski porsi ceritanya tak banyak. Entahlah, cowok-cowok dengan tanggung jawab besar emang punya tempat spesial di hati saya #tssaahh. Akibatnya saya memandang buku ini dengan kadar yang biasa saja. Tidak misuh-misuh karena Rex dan tidak heboh karena Romeo.
Sejak dari buku kedua saya sudah punya kecurigaan dengan siapa Audy akan berakhir. Di buku ketiga ini saya mulai yakin dengan kecurigaan saya. Nggak sabar rasanya untuk menunggu buku selanjutnya agar saya tahu apakah dugaan saya benar atau tidak :D
Audy nggak usah sama siapa2, kesel euy #misuh2nya belom ilang
ReplyDelete*pukpuk Liliz*
DeleteMakanya Liz, kayak mamak dong, masuk #TeamRegan jadi nggak pake acara misuh-misuh :p