Monday, 9 February 2015

#194 Roma : Con Amore by Robin Wijaya

Sub Judul : -
Serial : Setiap Tempat Punya Cerita
Penulis : Robin Wijaya
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : (cetakan pertama) Februari 2013
Tebal : 384
ISBN : 978-979-780-614-9
Genre : Contemporary Romance

Format : paperback
Status : pinjem dari Liliez @ Bookish Purple
Lokasi Cerita : Roma, Italia

Periode Baca : 20/01/2015 - 20/01/2015
Rating : 3/5

Blurb : Pembaca tersayang,

Banyak jalan menuju Roma. Banyak cerita berujung cinta. Robin Wijaya, penulis novel Before Us dan Menunggu mempersembahkan cerita cinta dari Kota Tujuh Bukit.

Leonardo Halim, pelukis muda berbakat Indonesia, menyaksikan perempuan itu hadir. Sosok yang datang bersama cahaya dari balik sela-sela kaca gereja Saint Agnes. Hangatnya menorehkan warna, seperti senja yang merekah merah di langit Kota Roma. Namun, bagaimana jika ia juga membawa luka?

Leo hanya ingin menjadi cahaya, mengantar perempuan itu menembus gelap masa lalu. Mungkinkah ia percaya? Sementara sore itu, di luar ruang yang dipenuhi easel, palet, dan kanvas, seseorang hadir untuk rindu yang telah menunggu.

Setiap tempat punya cerita. Roma seperti sebuah lukisan yang bicara tanpa kata-kata.

Enjoy the journey,

EDITOR


Review

Leonardo Halim, pelukis muda berbakat Indonesia mendapat kehormatan untuk memajang hasil karyanya di salah satu galeri ternama di kota Roma. Lukisannya yang berjudul Tedak Sinten dibeli oleh seorang kolektor asal Indonesia yang bermukim di Roma.

Sayangnya proses pengiriman lukisan itu bermasalah. Lukisan itu tidak sampai ke penerimanya. Permasalahan itulah yang mempertemukan Leo dengan Felice Patricia, perwakilan sang kolektor. Pertemuan pertama yang amat sangat tidak menyenangkan itu justru membekas di ingatan Leo.

Beberapa bulan kemudian Leo bertemu kembali dengan Felice. Hanya saja kali ini pertemuan mereka bukan terjadi di Roma melainkan di Bali. Leo sedang mengadakan pameran seni bersama para perupa lain sementara Felice menghadiri acara pernikahan kakaknya, Anna.

Felice datang ke Bali sesungguhnya karena terpaksa. Ia ingin menghadiri pernikahan kakaknya namun ia tidak ingin bertemu dengan Mama. Bertahun-tahun ia dan Mama bersiteru karena Felice tidak setuju Mama menjalin hubungan dengan Benny, orang yang diakui Mama sebagai temannya. Perseteruan itu membuat Felice merasa tak nyaman berada di dekat Mama. Sehingga saat resepsi berlangsung ia memutuskan ujung kabur dari pesta dan berjalan-jalan sendirian hingga berakhir di Taman Budaya tempat pameran seni berlangsung.

Ketika Felice kembali ke Roma ia membawa serta topi baseball yang sempat dipinjamnya dari Leo sewaktu mereka berjalan-jalan di seputaran Sanur. Dan Felice pun bingung bagaimana mengembalikan topi itu pada empunya. Tapi kebingungan Felice tak berlangsung lama karena tiba-tiba Leo hadir kembali di Roma karena urusan pameran lukisannya.

Kini gantian Felice yang membawa Leo berkeliling kota Roma. Layaknya kata pepatah "witing tresno jalaran soko kulino" kedekatan Felice dan Leo menimbulkan perasaan baru diantara keduanya. Tapi jika mereka menjalin cinta maka mereka mengkhianati pasangan masing-masing, Franco dan Marla.

My Thought

Keindahan Roma mampu dihadirkan Robin Wijaya dalam buku ini. Saya jadi ingin menyusuri tempat-tempat yang dipaparkan dalam buku ini.

Sayang saya tidak begitu menyukai ceritanya. Alasannya sederhana saja. Saya tidak menyukai cerita perselingkuhan. Memang sih di buku ini baik Felice atau Leo sama-sama tidak pernah terpikir untuk selingkuh dari pasangan mereka. Kenyamanan yang mereka rasakan hanyalah akibat dari kedekatan intens yang terjadi diantara mereka. Tapi tetap saja saya tidak suka pada ide perselingkuhan itu.

@ Deli Serdang
21012015

5 comments:

  1. Wah, ini opininya subjektif banget. Hehe. Saya malah pengen baca. Sekarang lagi baca BANGKOK

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.. soaalnya saya emang nggak suka dengan tema perselingkuhan. Jadi mempengaruhi banget ke pandangan saya terhadap buku ini :D

      Delete
  2. Aku dari dulu pengen baca bangkok masih blm kesampaian ih.. ini udah terbit aja roma :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini buku juga hasil pinjeman sih Ky.. Terbitnya 2013 yang lalu. Baca dong Bangkok. Aku suka ^^

      Delete
  3. aah ini saya setuju juga. kenapa harus menggunakan tema selingkuh sih untuk membuat kisah cinta dalam tulisan. bukannya jadi simpati, saya jadi agak jengah ketika membaca perilaku tokohnya :(

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...