Judul : The Espressologist
Penulis : Kristina Springer
Penerbit : Farrar, Straus and Giroux (BYR)Terbit : Oktober 2009 (pertama kali terbit pada Januari 2009)
Tebal : 184 halaman Kindle edition
Format : ebook
Genre : Young Adult
ASIN : B009BIHZS2
Periode Baca : 14/02/2014 - 16/02/2014
Blurb
What’s your drink of
choice? Is it a small pumpkin spice latte? Then you’re lots of fun and
a bit sassy. Or a medium americano? You prefer simplicity in life. Or
perhaps it’s a small decaf soy sugar-free hazelnut caffe latte? Some
might call you a yuppie.
Seventeen-year-old barista Jane Turner has this theory that you can tell a lot about a person by their regular coffee drink. She scribbles it all down in a notebook and calls it Espressology. So it’s not a totally crazy idea when Jane starts hooking up some of her friends based on their coffee orders. Like her best friend, Em, a medium hot chocolate, and Cam, a toffee nut latte. But when her boss, Derek, gets wind of Jane’s Espressology, he makes it an in-store holiday promotion, promising customers their perfect matches for the price of their favorite coffee.
Things are going better than Derek could ever have hoped, so why is Jane so freaked out? Does it have anything to do with Em dating Cam? She’s the one who set them up! She should be happy for them, right? With overtones of Jane Austen’s Emma and brimming with humor and heart, this sweet, frothy debut will be savored by readers.
Seventeen-year-old barista Jane Turner has this theory that you can tell a lot about a person by their regular coffee drink. She scribbles it all down in a notebook and calls it Espressology. So it’s not a totally crazy idea when Jane starts hooking up some of her friends based on their coffee orders. Like her best friend, Em, a medium hot chocolate, and Cam, a toffee nut latte. But when her boss, Derek, gets wind of Jane’s Espressology, he makes it an in-store holiday promotion, promising customers their perfect matches for the price of their favorite coffee.
Things are going better than Derek could ever have hoped, so why is Jane so freaked out? Does it have anything to do with Em dating Cam? She’s the one who set them up! She should be happy for them, right? With overtones of Jane Austen’s Emma and brimming with humor and heart, this sweet, frothy debut will be savored by readers.
Review
Jane Turner disela-sela kesibukan kuliahnya bekerja paruh waktu menjadi barista di kedai kopi lokal "Wired Joe's". Sekian lama meracik kopi dan berhubungan dengan para costumer Jane jadi menguasai suatu ilmu "Espressologi" yaitu kemampuan menjdohkan orang lain sesuai kopi favorit mereka. Ketika sang manajer mengetahui kemampuan Jane, ia langsung memutuskan untuk mengadakan malam espressologi di Wired Joe's untuk menarik pelanggan.
Ada sekitar 50 pasangan yang berhasil dipasangkan Jane. Tak hanya melihat jenis kopi yang dipesan pelanggan, Jane juga mencatat nama, umur, dan sesuatu yang unik yang dimiliki si pelanggan. Pasangan pertama yang sukses dijodohkan Jane adalah Gavin dan Simone. Gavin adalah pelanggan di Wired Joe's dan Simone adalah teman kampus Emily, sahabat Jane.
Sedihnya, berhasil menjodohkan banyak orang ternyata Jane belum mendapatkan jodoh sesuai kopi favoritnya. Dia masih saja berstatus jomblo. Tapi ada Will, cowok ganteng berstatus mahasiswa yang sering mampir ke Wired Joe. Sepertinya sih Will itu naksir pada Jane.
Hanya saja, kopi favorit mereka tidak cocok. Sementara di kampus juga ada cowok yang diam-diam jatuh cinta pada Jane. Namanya sebut saja Cam. Dia mengambil kelas bahasa Inggris yang sama dengan Jane. Meski jatuh hati pada Jane tapi sebenarnya Cam sedang dekat dengan Emily yang proses pacaran mereka karena dijodohkan oleh Jane.
Karakter
Jane Turner, mahasiswa tingkat awal di Anthony Carter Community College yang dalam beberapa hal sering tidak pede pada dirinya sendiri. Tapi ia lumayan dalam hal berbohong ke orangtua dan dosen-dosennya. Orangtua Jane tidak tahu kalau ia sudah 2 bulan tidak masuk kuliah. Dan dosennya mendapat berita dari Jane sendiri kalau nenek Jane meninggal dunia sehingga Jane tidak masuk kuliah.
Karena ketertarikannya pada kopi, Jane sering membuat analisa sifat seseorang melalui kopi yang diminum yang ia tulis dalam sebuah buku. Lama-kelamaan ia mampu menebak kopi yang bakal dipesan costumer hanya dari penampilan mereka ketika memasuki Wired Joe's. Ia menamakan kemampuannya itu sebagai ESPRESSOLOGI. Dan Jane pun mulai menjodohkan para costumer dan teman-temannya lewat kopi favorit mereka.
Cam, teman sekelas Jane di kelas Bahasa Inggris yang pacaran dengan Em. Cam sebenarnya diterima kuliah di universitas bergengsi tapi karena ibunya terdiagnosa kanker dan harus menjalani chemoterapy, Cam memilih kuliah di kampus biasa agar dekat dengan rumah dan merawat ibunya yang kondisinya melemah akibat efek chemoterapy. Cam tidak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun. Satu-satunya orang yang pernah ia ceritakan tentang kondisi ibunya hanya pada Jane.
Plot, PoV, Setting
Seluruh ceritanya, beralur maju dengan PoV 100% dari sudut pandang orang pertama, Jane. Sayang cerita tidak mengambil dari sudut pandang Cam, padahal saya yakin isi pikiran Cam pasti sama menariknya. Settingnya di sebuah kedai kopi lokal, Wired Joe's di pinggiran kota New York.
Ide Cerita
Idenya keren. Jarang ditemui buku yang mengangkat tema tentang barista dan kopi. Saking penasarannya saya tentang Espressologi iu, saya sampai nanya ke mbak Gugel ._. Dan tentu saja jawaban si mbah mengacu ke buku ini. Tapi ada loh web "The Espressologist". Diantara fitur-fiturnya yang super minim, ada sebuah kuis yang bisa membantu pembaca menemukan kopi favorit mereka. Perlu dicoba tuh!! :p
Cover dan Terjemahan
Saya suka covernya. Sederhana tapi manis. Jelas disitu menampilkan secangkir kopi yang dipegang seorang cewek yang bisa diasumsikan sebagai Jane. Taglinenya juga keren "get a little love with your latte!". Latte art nya yang sederhana berbentuk "hati" juga keren.
Terjemahannya.... mmmm.... saya agak kurang nyaman dengan sih sebenarnya dengan gaya terjemahan seperti anak gaul yang digunakan di buku ini. Buku ini diterjemahkan oleh Qanita, covernya tampil tidak menunjukkan coffee shop. Hanya sebuah cangkir yang diasumsikan berisi kopi di sebuah meja Di buku terjemahannya, di bagian akhir, ada beberapa resep racikan kopi para tokoh di The Espressologist, seperti Cam, Jane, Derek, Emily, dan Melisa. Dan juga ada keterangan tentang macam-macam variasi minuman kopi yang pasti bisa menambah pengetahuan.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan untuk segmen dewasa muda sesuai genrenya. Ya... sekitar 17-20an awal lah. Atau bisa juga untuk mereka yang mencari bacaan yang ringan.
Trivia
1. Latte art adalah pola dekoratif yang dibuat dari busa susu diatas latte atau minuman espresso lainnya. Busa putih dari susu dapat dimanipulasi ke dalam espresso untuk membuat pola atau kata-kata sederhana. Pola yang lazim dibuat dalam latte art adalah gambar daun, hati, pohon natal, salju, dan spiral. (sumber: www.rumahkopi.com)
3. Ada banyak ragam jenis minuman kopi, diantaranya espresso, espresso macchiato, caffe latte, americano, cappucino. Sedikit gambar dibawah ini mungkin bisa membantu kamu mengerti perbedaan ragam minuman kopi tersebut.
Rating untuk buku ini:
@ Medan
18022014
PS:
Posting Bareng BBI 2014 bulan Februari dengan tema "Kuliner"
Karena ketertarikannya pada kopi, Jane sering membuat analisa sifat seseorang melalui kopi yang diminum yang ia tulis dalam sebuah buku. Lama-kelamaan ia mampu menebak kopi yang bakal dipesan costumer hanya dari penampilan mereka ketika memasuki Wired Joe's. Ia menamakan kemampuannya itu sebagai ESPRESSOLOGI. Dan Jane pun mulai menjodohkan para costumer dan teman-temannya lewat kopi favorit mereka.
Cam, teman sekelas Jane di kelas Bahasa Inggris yang pacaran dengan Em. Cam sebenarnya diterima kuliah di universitas bergengsi tapi karena ibunya terdiagnosa kanker dan harus menjalani chemoterapy, Cam memilih kuliah di kampus biasa agar dekat dengan rumah dan merawat ibunya yang kondisinya melemah akibat efek chemoterapy. Cam tidak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun. Satu-satunya orang yang pernah ia ceritakan tentang kondisi ibunya hanya pada Jane.
Plot, PoV, Setting
Seluruh ceritanya, beralur maju dengan PoV 100% dari sudut pandang orang pertama, Jane. Sayang cerita tidak mengambil dari sudut pandang Cam, padahal saya yakin isi pikiran Cam pasti sama menariknya. Settingnya di sebuah kedai kopi lokal, Wired Joe's di pinggiran kota New York.
Ide Cerita
Idenya keren. Jarang ditemui buku yang mengangkat tema tentang barista dan kopi. Saking penasarannya saya tentang Espressologi iu, saya sampai nanya ke mbak Gugel ._. Dan tentu saja jawaban si mbah mengacu ke buku ini. Tapi ada loh web "The Espressologist". Diantara fitur-fiturnya yang super minim, ada sebuah kuis yang bisa membantu pembaca menemukan kopi favorit mereka. Perlu dicoba tuh!! :p
Cover dan Terjemahan
Saya suka covernya. Sederhana tapi manis. Jelas disitu menampilkan secangkir kopi yang dipegang seorang cewek yang bisa diasumsikan sebagai Jane. Taglinenya juga keren "get a little love with your latte!". Latte art nya yang sederhana berbentuk "hati" juga keren.
Terjemahannya.... mmmm.... saya agak kurang nyaman dengan sih sebenarnya dengan gaya terjemahan seperti anak gaul yang digunakan di buku ini. Buku ini diterjemahkan oleh Qanita, covernya tampil tidak menunjukkan coffee shop. Hanya sebuah cangkir yang diasumsikan berisi kopi di sebuah meja Di buku terjemahannya, di bagian akhir, ada beberapa resep racikan kopi para tokoh di The Espressologist, seperti Cam, Jane, Derek, Emily, dan Melisa. Dan juga ada keterangan tentang macam-macam variasi minuman kopi yang pasti bisa menambah pengetahuan.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan untuk segmen dewasa muda sesuai genrenya. Ya... sekitar 17-20an awal lah. Atau bisa juga untuk mereka yang mencari bacaan yang ringan.
Trivia
sumber: rumahkopi.com |
sumber : baristamagazine.com page 8320 dan page 8330 |
2. Kemampuan membuat latte art ternyata cukup dihargai. Sehingga sudah dilaksanakan World Latte Art Championship, dimana para barista di seluruh dunia berkumpul dan bersaing untuk menciptakan latte art terbaik. Untuk tahun 2013 yang lalu pemenang World Latte Art Championship adalah seorang barista cewek asal Jepang bernama "Hisako Yoshikawa". Untuk tahun 2014 ini World Latte Art Championship akan dilaksanakan di Melbourne, Australia pada 15-18 Mei 2014. (sumber: www.worldlatteart.org)
3. Ada banyak ragam jenis minuman kopi, diantaranya espresso, espresso macchiato, caffe latte, americano, cappucino. Sedikit gambar dibawah ini mungkin bisa membantu kamu mengerti perbedaan ragam minuman kopi tersebut.
sumber: twitter |
@ Medan
18022014
PS:
banner credit : Mbak Peni @ Ketimbun Buku |
unik juga ya buku ini :D aku tuh suka bingung sama jenis2 kopi apalagi di starbucks yg kayaknya lebay banget jenis2nya, hihi..mau pesen kopi aja pusing. nanti mau coba kuisnya ah :)
ReplyDeleteMbak, Pesen kopi dengan gambar latte guk-guk yah :D *salah fokus
ReplyDeletebaca review ini, kok malah pengen cari ya..
Ini kayaknya udah pernah diterjemahkan ya Put? Semacam pernah liat dulu O.O
ReplyDeleteAku juga suka liat pola - pola di permukaan cappucino sama latte, pasti susah ya bikinnya :)
Wah sepertinya menarik nih buku. Eh tapi aku coba ikut kuisnya kok gak bisa ya? *salah fokus
ReplyDeletewah...alur ceritanya menarik, jadi penasaran... :))
ReplyDelete@lucktygs
http://luckty.wordpress.com/2014/02/27/review-macaroon-love/
Tentang kopi ya? Tertarik pengen punya,.. :)
ReplyDeleteMasih ditimbunaaaan... *ngiler*
ReplyDeleteOooh kopi! Suka cerita yang berpusat di dunia kopi meskipun aku bukan penggemarnya. :) Buku ini kayaknya lumayan asyik buat selipan ringan. Sayang terjemahannya ala anak gaul ya? Aku enggak begitu cocok dengan terjemahan gaul hehe. Mungkin nanti aku cek versi aslinya. :)
ReplyDeleteLovely review, Uthie! :)