Saturday, 30 November 2013

#120 In Death #11 - Judgement In Death by J.D. Robb

Sub Judul : Penghakiman Dalam Kematian
Penulis : J.D. Robb
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Februari 2011 (terbit pertama pada 2000)
Tebal : 520 halaman (paperback)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 978-979-22-6753-2

SINOPSIS

Ketika dipanggil ke lokasi pembunuhan di kelab malam kelas atas bernama Purgatory, Letnan Eve Dallas menemukan dua kejutan yang tidak menyenangkan: korbannya ternyata sesama polisi, dan pemilik Purgatory tidak lain dan tidak bukan adalah Roarke. Dari penyelidikan selanjutnya, diketahui bahwa polisi yang tewas itu pernah bergabung dalam gugus tugas yang bertujuan menangkap mafia kenamaan, Max Ricker. Sayangnya, Ricker berhasil lolos dari hukuman akibat bukti yang hilang secara misterius dan data yang tidak lengkap.

Tetapi, jika motifnya pembalasan dendam, mengapa Ricker mengincar polisi yang hanya membantu mengumpulkan data, alih-alih detektif yang menangkapnya?

Dalam upayanya mengungkap teka-teki ini, Eve menemukan kaitan demi kaitan, baik pada masa lalu maupun masa kini, antara Ricker dan Roarke, antara Ricker dan kedua korban, bahkan antara Ricker dan dirinya sendiri.
REVIEW
Rasanya mustahil bagi Eve untuk memisahkan diri antara pekerjaan dengan status sang suami. Benar saja, kasus pembunuhan kali ini terjadi di kelab malam milik Roarke. Dan korbannya adalah anggota sesama polisi di kesatuan Eve yang sedang menyamar di Purgatory, nama kelab malam itu. 

Penyelidikan Eve tak berjalan mulus. Ia dihadang oleh kesatuan lain yang ingin menutup kasus itu. Salah satunya dari Provos. Webster, teman lama Eve yang kini sudah pindah ke Provos meminta Eve secara halus untuk menutup kasus itu. Dan tekanan itu semakin kuat ketika seorang polisi lain ditemukan kembali dalam keadaan tak bernyawa. Keduanya sama-sama pernah berupaya menangkap sang mafia, Max Ricker.

Oke, apa yang berbeda pada buku ini dibanding yang lain. Roarke. Sang milyader yang biasanya tampil dingin itu kali ini bisa juga merasa cemburu bahkan terlibat baku hantam dengan Webster. Iya. Roarke tahu jika Webster punya perasaan khusus pada Eve. Dan itu makin membuat sosok Roarke semakin tampak manusiawi.

Tidak cuma bisa cemburu. tapi Roarke juga bisa marah luar biasa pada Eve. Mereka mengalami pertengakaran rumah tangga yang gila-gilaan untuk pertama kalinya di buku ini, meski usaha buat berbaikannya cukup bisa diacungi jempol #uhuk


Rating : 4 of 5 stars



@ Medan 
23112013

Thursday, 28 November 2013

#119 In Death #12 - Betrayal In Death by J.D. Robb

Sub Judul : Pengkhianatan Dalam Kematian
Serial : In Death #12
Penulis : J.D. Robb
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Juni 2011 (terbit pertama pada 2001)
Tebal : 504 halaman (paperback)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 978-979-22-7090-7

SINOPSIS

Darlene French, staf tata graha, tewas dibunuh di Roarke Palace Hotel.

Jonah Talbot, wakil direktur penerbitan Starline Incorporated, tewas dibunuh di rumah sewaan milik Roarke Industries di East Side.

Tersangka utama: Sylvester Yost, penggemar berat musik klasik, pembunuh bayaran bagi kaum elite.

Meski semua informasi tentang si pembunuh telah didapat, Letnan Eve Dallas tidak dapat menuntaskan kasus ini dengan mudah. Selain si pembunuh yang amat licin—pria itu berhasil lolos dari jerat hukum selama empat puluh tahun—Eve masih belum mengetahui motif kedua pembunuhan itu. Siapa yang menyewa jasa Yost? Dan untuk apa?

Setelah mempelajari berbagai informasi yang ada, Eve khawatir target utama Yost yang sebenarnya adalah suaminya sendiri, Roarke….
REVIEW
Kali ini kasus yang ditangani Eve berkaitan langsung dengan suaminya, Roarke. Pembunuhan terjadi di properti-properti Roarke seperti hotel dan rumah sewaan. Korbannya? Pegawai Roarke. Tapi pembunuhnya memang berniat untuk ditemukan. Sang pembunuh sama sekali tak menutupi jati diri dan melakukan kebiasaan yang menjadi ciri khasnya sebagai pembunuh bayaran. Sylvester Yost pun pernah punya masa lalu dengan Eve. Eve pernah mencoba menjebloskannya ke penjara beberapa tahun silam. Sepertinya ini kasus balas dendam atas kejadian yang lalu.

Disaat Eve sedang memutar otak untuk menangkap Sylvester Yost, Roarke kedatangan tamu. Seorang teman di masa lalunya di Dublin datang kembali menemuinya setelah berpuluh-puluh tahun mereka tak pernah saling kontak.Murnikah kedatangan Mick sebagai teman lama ataukah ia datang karena Yost telah membayarnya untuk membunuh Roarke?

Di buku kedua belas ini J.D. Robb menggambarkan emosi antara Roarke dan Eve semakin matang yang terjadi secara perlahan-lahan. Eve pun mulai menerima statusnya sebagai istri Roarke dan tak segan mengumbar kemesraan dimuka umum walau hanya sebatas sentuhan singkat. Kali ini romance-nya jauh lebih terasa dibandingkan suspense-nya. Mungkin karena cerita pembunuhannya memang tak perlu jalan cerita yang rumit untuk menyelesaikannya. 


Rating : 4 of 5 stars



@ Medan
23112013

Wednesday, 27 November 2013

#118 In Death #10 - Witness In Death by J.D. Robb

Sub Judul : Saksi Dalam Kematian
Serial : In Death #7
Penulis : J.D. Robb
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Juli 2010 (terbit pertama pada 2000)
Tebal : 512 halaman (paperback)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 978-979-22-5961-2

SINOPSIS

Malam pembukaan pementasan drama Witness in Prosecution, dalam sekejap berubah dari panggung pertunjukan menjadi TKP ketika pemeran utamanya terbunuh tepat di atas panggung. Eve dan Roarke yang juga menonton drama itu dari atas balkon segera mengambil tindakan.

Kali ini Eve bukan saja bertindak sebagai detektif divisi pembunuhan melainkan juga sebagai saksi pembunuhan yang dilakukan tepat di depan matanya. Ia menyadari si pembunuh pastilah aktor yang sangat piawai sekaligus angkuh karena berani melakukan pembunuhan di depan ratusan penonton yang memadati gedung tersebut.

Satu-satunya cara menyelesaikan kasus ini adalah menemukan pelakunya sesegera mungkin. Dan untuk itu ia harus menginterogasi banyak orang sambil berusaha membedakan mana yang benar dan mana yang hanya akting.
  


REVIEW

Eve bersama Roarke menyaksikan pementasan drama Witness in Prosecution di gedung kesenian milik Roarke. Eve terpukau dengan sandiwara para aktor dan aktris yang berkisah tentang perselingkuhan. Sama sekali ia tak menduga jika malam itu status sebagai istri Roarke langsung berganti menjadi saksi pembunuhan Richard Draco, aktor utama drama tersebut. Pagi harinya Eve pun langsung diangkat menjadi kepala penyelidik kematian aktor yang menggempar media dan masyarakat.

Korban kedua jatuh. Bukan aktor ataupun aktris. Hanya seorang yang berada dibalik layar. Petugas kebersihan di gedung kesenian. Ia ditemukan tergantung diatas panggung yang masih menjadi lokasi tempat pembunuhan pertama. Eve harus mati-matian memutar otak untuk menemukan pembunuh tersebut karena para aktor dan aktris itu sangat lihai berakting sehingga sangat sulit untuk menentukan siapa yang berkata jujur dan siapa yang hanya berakting.

J.D. Robb memang jempolan meramu kisah ini. Pembunuhnya benar-benar baru terkuak menjelang akhir cerita. Sedangkan sepanjang cerita pembaca dituntut untuk ikut berpikir kebenaran ucapan para aktor aktris yang diinterogasi Eve. Romance-nya pun mendapat porsi yang sesuai dengan cerita pembunuhannya. Adegan favorit saya dibuku ini ketika pemakaman Draco dan Eve mendapat sebatang coklat dari Roarke. Sepintas lalu memang terkesan biasa saja, tapi coba baca ceritanya maka kamu akan tahu alasan saya begitu memavoritkan adegan tersebut. Yang pasti Roarke begitu memahami Eve.


Rating : 4 of 5 stars


@ Medan
23112013

Monday, 25 November 2013

#117 In Death #07 - Holiday In Death by J.D. Robb

Sub Judul : Cinta Dalam Kematian
Serial : In Death #7
Penulis : J.D. Robb
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Juli 2009 (terbit pertama pada 1998)
Tebal : 472 halaman (paperback)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 978-979-22-4794-7

SINOPSIS

Tidak ada yang suka sendirian ketika Natal tiba. Dan bagi jasa kencan nomor satu di New York, Personally Yours, inilah saat yang tepat untuk mempertemukan para lajang kesepian. Namun Letnan Eve Dallas, yang sedang menelusuri jejak pembunuh berantai, menemukan petunjuk menggemparkan: semua korbannya pernah menjadi klien Personally Yours.

Ketika akhirnya kecurigaan Eve tertuju pada seseorang yang bekerja di kantor jasa kencan itu, terjadi sesuatu yang sama sekali di luar dugaan, yang membuat Eve terpaksa mulai dari nol lagi. Kini ia berpacu dengan waktu untuk mengidentifikasi dan menghentikan si pembunuh sebelum jatuh lebih banyak korban lagi.

REVIEW

 Letnan Eve Dallas meski belum pulih sepenuhnya dari cedera yang dialaminya kini harus bertugas lagi. Mengungkap pembunuhan dan pemerkosaan perempuan muda. Di tubuh para korbannya Eve mendapati pita yang dililitkan secara artistik dan pernak-pernik kecil seperti aksesoris berbentuk merpati. Korban-korban itu berjatuhan menjelang musim dingin dan Natal. 

Penyelidikan Eve berhasil mengungkapkan jika pembunuh para korban itu adalah seseorang yang berpakaian Sinterklas yang lazim dijumpai dimana saja terutama pusat perbelanjaan menjelang Natal. Tak hanya Sinterklas, si pembunuh juga membawa pernak-pernik yang berhubungan dengan lagu Natal. 

Penyelidikan itu juga mewajibkan Eve menugaskan ajudannya si poni mangkok, Peabody untuk menyamar ke biro kencan Personally Yours dimana para korbannya merupakan  anggota biro kencan tersebut. McNabb keberatan dengan keputusan Eve dan meminta agar ditugaskan sebagai penyamar di biro yang sama dengan alasan ingin menjamin keamanan Peabody.

Kasus kali ini menguncang Eve karena berhubungan dengan masa lalunya. Tapi ia tetap harus fokus untuk menemukan pembunuhnya sambil membagi pikirannya dengan segala macam pesta  dan kegiatan Natal yang disiapkan Roarke. Termasuk mencari hadiah yang tepat untuk Roarke. Pria yang memiliki pabrik yang memproduksi hampir semua jenis benda yang digunakan manusia.

Gaya menulis J.D. Robb memang patut diacungi jempol. Dia membangun karakter tokoh-tokoh dengan kuat. Tidak melalui deskripsi melainkan tingkah polah dan pemikiran tokoh-tokohnya. Disini Eve sudah cukup nyaman untuk mengucapkan kata cinta pada Roarke tapi tetap saja ia kewalan ketika harus menangani urusan pesta dan bersosialisasi dengan kenalan-kenalan Roarke.


Rating : 5 of 5 stars


@ Medan
23112013

Tuesday, 19 November 2013

#116 Dimi is Married by Retni SB

Penulis : Retni SB
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Oktober 2010
Tebal : 384 halaman (paperback)
Genre : Contemporary Romance
ISBN : 978-979-226-277-3

SINOPSIS

Walaupun belum lama mengenal Garda, Dimi yakin perkawinannya dengan lelaki itu akan berjalan baik. Dan Garda memang tampil layaknya suami idaman. Baik hati, penuh perhatian, keren, romantis, dan selalu memenuhi segala kebutuhannya, lahir-batin. Padahal mereka berdua menikah karena perjodohan cara kilat. Dimi merasa beruntung menjadi Cinderella abad ini.

Tapi kemunculan Donna yang tiba-tiba sungguh telah menjungkir- balikkan harapan dan mimpi-mimpi Dimi. Ternyata model jelita itu pacar Garda.

Dimi baru sadar, Garda tak pernah memperkenalkan dirinya ke lingkungan lelaki itu. Garda juga tak pernah menuntut macam-macam dari dirinya sebagai istri. Bahkan Garda tak pernah melarang aktivitas apa pun yang dilakukan Dimi. Dimi jadi berpikir: cintakah lelaki itu kepadanya?

Kalau Garda tak pernah bisa mencintai dirinya, lalu untuk apa cowok itu menerima perjodohan yang ditawarkan orangtua masing-masing? Toh dia tampan, kaya, sukses... sehingga dengan mudah mendapatkan perempuan mana pun yang diinginkannya...

Rencana apa yang sebetulnya sedang dilakukan Garda?

REVIEW

Kayaknya saya nggak perlu lagi menceritakan kembali isi buku ini karena sinopsisnya sendiri sudah bercerita. Sepintas lalu memang sih ceritanya terkesan basi. Yah... cerita perjodohan tapi salah satu pihak memang tidak niat untuk menikah sementara di pihak lain ada yang begitu berbunga-bunga atas perjodohan ini. Tapi memang sudah tidak ada lagi kan yang original dimuka bumi ini? Ya setidaknya dari segi cerita.

Nah... bedanya mbak Retni mampu mengemas cerita lawas jadi sesuatu yang fresh dan sesuai dengan kehidupan saat ini. Dimi tuh tipikal cewek mandiri yang kalau dapat pasangan nggak tangguh bakal ngerasa dilecehkan tuh pasangan. Dimi nggak butuh Garda untuk memberinya tumpangan ke kantor, toh transjakarta metromini setiap saat pasti muncul di halte sesuai arah tujuan. Dimi nggak butuh Garda untuk tinggal di apartemen mewah milik Garda, toh masih banyak kamar kos yang bisa disewa. 

Garda juga tipikal cowok getok-able. Dia baru menyadari perasaannya waktu adiknya sendiri mulai menunjukkan sinyal-sinyal punya perasaan ke istrinya. Trus tega-teganya dia lebih memilih Donna waktu Donna ketemu dengan Dimi di apartemen Garda.

Kompalin saya sih cuma satu. Eh, dua ding. Yang pertama, endingnya maksa banget ._. Saya suka ide mbak Retni memasukkan isu tentang lingkungan khususnya tentang penebangan pohon yang setiap saat dilakukan oleh pabrik kertas. Tapi ya endingnya seharusnya *kebanyakan "ya"* bisa lebih masuk diakal dan natural. Misalnya ya entah Dimi jatuh ke jurang kek, atau apalah gitu. Trus... mana tuh lingerie hitam menerawangnya? Kok nggak dipake? Padahal saya termasuk golongan pembaca yang mengharapkan adegan itu #pembacakecewa #ditendang

Yang kedua nih, covernya. Gak masalah sih covernya sederhana gitu. Yang jadi masalah sih yang gambar ceweknya. Asumsinya kan itu cewek Dimi, Dimi diceritakan berambut keriting tapi dicovernya keriting rambut Dimi tuh saya rasa kurang banyak. Masa cuma dibagian bawah doang? ._.

Yah... review saya kali ini emang gak banget yah. Sebenarnya sih saya lupa-lupa ingat tentang ceritanya. Makanya saya nggak berani menuliskan kembali ceritanya. Mau baca ulang udah gak bisa lagi. Maklum, bukunya ketinggalan di Halmahera sana sedangkan saya ngerasa nggak sah aja kalau nggak ngebuat reviewnya. Dan beginilah jadinya *nangis di balkon apartemennya Garda*

Yang pasti, saya tuh nggak kapok ngebacain buku-bukunya mbak Retni. Bukunya menghibur meski dengan ide cerita lawas dan penyelipan isu sosial dan lingkungan yang sedang bekembang di masyarakat. Dua jempol deh.




@ Medan 
12112013

Friday, 15 November 2013

#115 Friday Harbor #2 - Rainshadow Road by Lisa Kleypas

Sub Judul : Sentuhan Cinta
Serial : Friday Harbor #2
Penulis : Lisa Kleypas
Penerbit : Dastan Books, September 2012 (terbit pertama pada Januari 2012)
Tebal : 372 halaman (paperback)
Genre : Contemporary Romance
ISBN : 978-602-247-023-6
SINOPSIS
Lucy Marinn adalah seorang seniman kaca yang sangat mengagungkan cinta, tapi kini hatinya hancur karena cinta. Lucy dicampakkan oleh laki-laki yang sudah dua tahun bersamanya, dan ternyata yang merebut kekasihnya itu adik Lucy sendiri. Setelah itu, Lucy diusir dari rumah karena mantan dan adiknya akan menempati rumah itu bersama dan mereka akan segera menikah.

Sementara itu Sam Nolan, pemilik perkebunan anggur, sama sekali tidak percaya terhadap cinta dan pernikahan karena tumbuh besar dalam keluarga yang berantakan. Kehidupan Sam hanya dicurahkan untuk perkebunan anggurnya dan Holly, keponakannya. takdir mempertemukan dua orang yang saling bertolak belakang ini. Lucy dan Sam bisa saling mengisi dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Hubungan yang awalnya tanpa komitmen itu ternyata tidak tahan terhadap serbuan sihir cinta yang tumbuh dalam hati mereka berdua. Pilihannya hanya satu: memutuskan hubungan itu sebelum ada yang tersakiti.

Mampukah Sam mempertahankan tekadnya untuk tidak mempercayai cinta dan pernikahan, sementara ia juga menyadari hidupnya menjadi hampa tanpa kehadiran Lucy? Bisakah Lucy menjalani hubungan tanpa cinta, padahal selama ini ia selalu meyakini bahwa cinta adalah dasar segalanya? Saat keajaiban ikut turun tangan untuk menentukan takdir mereka, sanggupkah mereka menolaknya?


REVIEW

Ini dia cerita tentang Sam, anak laki-laki kedua keluarga Nolan.

Sama seperti Mark yang tidak percaya pada cinta, Sam punya sama saja. Ia tak punya waktu untuk cinta. Yang ia punya hanyalah waktu untuk mengurus kebun anggur, membesarkan pabrik winenya, membantu Mark membesarkan Holly, dan memperbaiki rumah yang dibelinya di Rainshadow Road yang rusak parah. Itu sebabnya ia tak punya perasaan apapun saat menolong Lucy yang terjatuh dari sepedanya di lingkungan sekitar rumahnya.

Lucy setali tiga uang dengan Sam. Siapa yang masih bisa percaya pada cinta kalau sudah dikhianati oleh pacar dan adik sendiri. Apalagi si pacar lebih memilih adiknya dengan alasan lebih atraktif. Tapi Zoe Hoeffman, teman baiknya di Friday Harbor, malah mengenalkannya dengan Sam yang sudah lebih dulu dikenalnya.

Pertemuan Lucy dan Sam menjadi intens karena Zoe meminta Sam untuk merawat Lucy yang mengalami kecelakaan. Sam tidak bisa menolak karena memang Zoe sama sekali tidak bisa menolong Lucy. Sebagai balas budi, Lucy membuatkan sebuah kaca hias untuk salah satu sisi rumah Sam. Ketika kaca hias itu selesai Lucy malah tidak sanggup berpisah dengan kaca itu. Karena jika kaca itu sudah diserahkan pada Sam berarti ia pun tak punya alasan lagi untuk menemui Sam.

Seri kedua ini menyelipkan semacam ide tentang "sihir" yang cukup menarik. Lucy bisa mengubah potongan kaca hiasnya menjadi hewan bila emosi yang dirasakannya terlalu dalam. Ia pernah mengubah kaca hiasnya menjadi kelelawar untuk menyerang mantan pacarnya. Sam pun punya kemampuan untuk mendengar tumbuhan. Ia bisa tahu kapan jam yang tepat untuk menanam benih, musim yang tepat untuk panen.

cover pilihan saya untuk Rainshadow Road adalah yang terbitan Hachette Digital pada Februari 2012. Covernya manis dan sederhana.


Rainshadow adalah area kering di sisi cekungan gunung. Gunung memblokir jatuhnya hujan di wilayah tersebut hingga menyerupai bayangan dan membuat wilayah itu kering (diambil dari buku).


@ Medan
12112013

Tuesday, 12 November 2013

#114 Friday Harbor #1 - Christmas Eve at Friday Harbor by Lisa Kleypas

Sub Judul :Malam Penuh Keajaiban
Serial : Friday Harbor #1
Penulis : Lisa Kleypas
Penerbit : Dastan Books, Juni 2011 (terbit pertama pada Oktober 2010)
Tebal : 322 halaman (paperback)
Genre : Contemporary Romance
ISBN : 978-602-8723-92-3

SINOPSIS

Dua tahun berlalu setelah kematian suaminya, namun Maggie Conroy belum bisa melupakannya. Kepedihan akibat ditinggal oleh seseorang yang dicintainya membuat Maggie menutup diri dan tidak ingin terlibat hubungan romantis dengan siapa pun. Karena ingin memulai hidup baru, Maggie memutuskan untuk pindah dan membuka sebuah toko mainan di Friday Harbor.

Mark Nolan yang masih menikmati hidup lajangnya tiba-tiba dikejutkan oleh kematian adik perempuannya yang ternyata membuatnya menjadi wali keponakannya, Holly, yang berusia enam tahun. Karena trauma, Holly tidak mau bicara dengan siapa pun, sampai gadis kecil itu bertemu dengan Maggie. Pada awalnya, Mark tidak suka dengan sikap Maggie yang dianggapnya ikut campur. Di lain pihak, Maggie menganggap Mark tidak terlalu berbakat dalam mengasuh anak. Pertemuan pertama mereka yang berkesan berlanjut ke pertemuan-pertemuan tak terduga berikutnya yang membuat Mark merasa semakin ingin mengenal Maggie, padahal Mark sudah mempunyai kekasih. Sementara itu, Maggie yang tidak ingin lagi berkomitmen semakin merasa sulit untuk menepis daya tarik Mark.

Apakah Mark akan memilih Maggie meskipun ia sudah mempunyai kekasih yang setia menunggunya? Dan sanggupkah Maggie membawa dirinya untuk kembali berkomitmen?



REVIEW

Mark Nolan, si sulung dari tiga orang anak laki-laki keluarga Nolan telah mengklaim dirinya seorang bujangan tulen yang tidak akan menikah apalagi mengurus anak. Namun hidup berkata lain. Tiba-tiba ia harus menjadi wali untuk Holly, keponakannya yang jarang ditemuinya. Ibu Holly, satu-satunya adik perempuan Mark meninggal dunia karena tabrakan. Sepanjang hidupnya Victoria, sang adik, tak pernah memberitahukan siapa ayah Holly sebenarnya. Itu sebabnya mengapa hak perwalian Holly jatuh pada Mark.

Agar lebih leluasa membesarkan Holly, Mark memutuskan pindah ke Rainshadow Road, rumah sekaligus perkebunan anggur milik Sam, adik kedua Mark. Mark dan Sam saling bahu membahu membesarkan Holly dibantu oleh Alex, si bungsu. Satu-satunya masalah yang muncul hanyalah sejak kematian ibunya Holly tak pernah sekalipun berbicara pada siapapun. 

Masalah tersebut secara tak sengaja terpecahkan ketika Holly dan Mark berkunjung ke satu-satunya toko mainan di pulau mereka, Friday Harbor. Holly bersedia berkomunikasi dengan Maggie, sang pemilik toko. Meski sangat berterima kasih atas bantuan Maggie, tapi Mark tetap tak menyukai Maggie. Menurutnya Maggie telah menanamkan fantasi ke dalam pikiran Holly. 

Di Rainshadow Road, Mark kaget ketika tahu Sam telah dijodohkan oleh sebagian penduduk di pulau mereka dengan Maggie. Wajar saja. Warga tak menjodohkan dengan Mark karena Mark telah memiliki Shelby, pacar yang rajin berkunjung ke pulau. Tapi Mark tak bisa menghindari ketika Sam sering meminta Maggie datang ke Rainshadow Road untuk membantu menjaga Holly. Apalagi Holly memang sangat sayang pada Maggie. Di sisi lain, Shelby mulai menunjukkan tanda-tanda ke arah hubungan yang lebih serius dengan  Mark, si bujangan abadi. 

Seri pertama Friday Harbor ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan serial Travises yang lebih dulu saya baca. Konfliknya lebih ringan dan segala adegan sensual tak begitu banyak di buku ini. Mungkin karena mengambil momen Natal. Fonts-nya pun lebih besar sehingga lebih nyaman dibaca. 

Tokoh favorit saya dibuku ini hanyalah.... Reinfield. Anjing bulldog kesayangan Maggie yang punya penyakit arthritis, bulu yang rusak, gigi ompong, penderita alergi, dan.... tidak punya ekor karena buntut kesayangannya harus diamputasi.

Cover pilihan saya yang diterbitkan oleh St. Martin Press pada Oktober 2010. Meski mirip dengan cover terbitan Dastan tapi terbitan St. Martin lebih eye catching dengan warna ungu pada lautnya.



“I’ve lost someone, too. And there were no rules for how to deal with the death of someone you loved. You had to accept that the loss would always stay with you, like a reminder note pinned to the inside of your jacket. But there were still opportunities for happiness. Even joy.” (Mrs. Elizabeth)


@ Medan 
11112013

#113 Friday Harbor #3 - Dream Lake by Lisa Kleypas

Judul : Dream Lake
Sub Judul : Danau Kenangan
Serial : Friday Harbor #3
Penulis : Lisa Kleypas
Penerbit : Dastan Books, Januari 2013 (terbit pertama pada 2012)
Tebal : 424 halaman (paperback)
Genre : Contemporary Romance
ISBN : 978-602-247-071-7

SINOPSIS

Zoë Hoffman adalah seorang koki andal yang bekerja di sebuah penginapan. Karena neneknya sakit parah, Zoë berniat merenovasi rumah tepi danau yang akan ditempatinya bersama neneknya itu. Ketika sedang mencari kontraktor yang sesuai untuk pekerjaan itu, Zoë bertemu dengan Alex.

Sebagai anak bungsu dari keluarga Nolan, Alex Nolan melihat langsung kehancuran orangtuanya akibat alkohol, dan itu membuatnya tumbuh menjadi pria yang getir, sinis, dan tidak percaya pada cinta. Kondisi itu diperparah dengan kegagalan pernikahannya dengan Darcy, yang mengubahnya menjadi seorang pecandu alkohol. Suatu hari, saat sedang merenovasi rumah milik Sam, Alex bertemu Zoë. Alex terpesona pada kecantikan dan kebaikan hati Zoë, tapi ia bertekad untuk tidak mendekati Zoë, karena ia tahu ia hanya akan menyakiti Zoë. Sementara itu, Zoë tersentuh oleh perhatian dan sikap lembut Alex pada neneknya. Dan itu membuat Zoë menyadari bahwa masih ada kehangatan dan kasih sayang di balik sikap dingin Alex, yang membuatnya jatuh cinta pada pria itu.

Mampukah Zoë meyakinkan Alex bahwa cinta mereka akan bertahan selamanya? Apakah Alex sanggup mengatasi trauma masa kecilnya dan mulai memercayai cinta? Atau mereka akan terpisah dan hidup dalam kegetiran dan kesedihan selamanya?

REVIEW

Cerita tentang si bungsu keluarga Nolan namun bukan penutup serial Friday Harbor. Dari 3 bersaudara itu justru kisah Alex-lah yang paling tragis.

Kehidupan pernikahan Alex hancur. Ia bercerai dari istrinya yang mengambil sebagian besar harta mereka termasuk rumah yang saat ini ditempati oleh Alex. Alex terancam menjadi gelandangan. Ia depresi dan melarikan diri ke alkohol. Proyek-proyeknya di Friday Harbor berhenti karena orang tak lagi percaya pada Alex karena ia seorang pemabuk berat.

Agar tak menjadi gelandangan, Alex tinggal di Rainshadow Road dengan syarat ia membantu Sam memperbaiki rumah Sam yang rusak parah. Di Rainshadow Road Alex malah mendapatkan seoerang teman baru. Seorang hantu laki-laki yang sok tahu dan tidak tahu mengapa ia bisa lengket dengan Alex. Alex sendiri bukan orang yang memiliki indra keenam yang bisa membuatnya melihat hal-hal gaib. 

Alex mendapat pekerjaan baru di Dream Lake. Memperbaiki rumah musim panas milik Emma yang kini diurus oleh Zoe, teman Lucy yang saat ini menjadi pacar adik Alex. Tidak hanya memperbaiki rumah tersebut tapi Alex juga berusaha membantu si hantu untuk mencari jati dirinya. Si hantu sama sekali tak tahu siapa dirinya namun ia mengingat potongan-potongan kecil seperti kenapa ia bisa tahu tentang kaca hias yang dulu pernah terpasang di Rainshadow Road atau bagaimana ia familiar dengan rumah di Dream Lake.

Zoe sendiri punya misi ke ALex. Bukan untuk jatuh cinta pada Alex karena setiap penduduk Friday Harbor tahu jika Alex mengalami depresi akibat perceraiannya. Misi Zoe untuk membantu Alex melepaskan diri dari alkohol sekaligus menggemukkan kembali badan Alex yang seperti tengkorak berjalan.Untuk urusan terakhir sih gampang. Zoe kan seorang koki handal di penginapan yang dikelolanya bersama sepupunya Justine.

Tapi Zoe sama sekali tak menduga dibalik sikap Alex yang masa bodoh ia mampu menenangkan Emma, neneknya yang saat ini mulai mengalami dementia. Sang nenek sering lupa siapa dirinya dan menjadi mudah panik karena suatu hal kecil yang tak mampu diingat atau dikerjakannya.

Cerita Alex menjadi favorit saya dari ketiga bersaudara Nolan. Apalagi kalau bukan karena si hantu yang belakangan diketahui punya nama Tom.Tom itu usil, sok tahu dan selalu mengganggu Emma di Dream Lake. Dia juga benci setiap kali harus meninggalkan Dream Lake. Karena terikat dengan Alex, si hantu harus pergi kemana pun Alex pergi. Mau ke Dream Lake, rumah lama Alex, Rainshadow Road, bahkan ke kota si hantu selalu mengekor Alex.

Yang pasti sih saat membaca buku ini bawaan saya jadi laper mulu ._. Soalnya masakan-masakan Zoe itu bikin ngiler. Walaupun cuma "sekedar' bubur gandum tapi deskripsi masakannya lumayan detil. Cover pilihan saya untuk buku ini yang terbitan Piatkus Books di Agustus 2012.  Sesuai aja gambar cewek yang lagi mencelupkan tangannya ke air sementara disekitarnya tumbuh ilalang. Sementara didalam cerita Dream Lake sudah cukup lama dibiarkan kosong walaupun perusahaan pembersih rumah yang disewa Zoe sering datang kesana.


“I don't really like this song," Emma had said.

"You told me it was your favourite."
"It's beautiful. But it always makes me sad."
"Why, love?" he'd asked gently. "It's about finding each other again. About someone coming home."
Emma had lifted her head from his shoulder and looked at him earnestly. "It's about losing someone, and having to wait until you're together in heaven."
"There's nothing in the lyrics about heaven," he'd said.
"But that's what it means. I can't bear the idea of being separated from you, for a lifetime or a year or even a day. So you mustn't go to heaven without me." 
"Of course not," he had whispered. "It wouldn't be heaven without you.”(Tom)

Di seri keempat, giliran Justine, sepupu Zoe yang punya cerita. Sabar yah.. karna bukunya belum saya baca #ditendang




@ Medan
12112013

Wednesday, 6 November 2013

#112 Black Dagger Brotherhood #1 - Dark Lover by J.R. Ward

Judul : Dark Lover
Sub Judul : Kekasih Misterius
Penulis : J.R. Ward
Serial : Black Dagger Brotherhood #1
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Maret 2011 (terbit pertama kali pada September 2005)
Tebal : 656 halaman
Genre : Paranormal Romance
ISBN : 978-979-22-6876-8

SINOPSIS

Dalam kegelapan malam di Caldwell, New York, terjadi pertempuran sengit antara vampir-vampir dan para pembunuhnya. Di sana ada ikatan persaudaraan rahasia yang lain dari yang lain, Black Dagger Brotherhood--terdiri atas enam vampir prajurit, para pelindung ras mereka--dipimpin oleh Wrath, yang paling menikmati membunuh musuh-musuh mereka.

Sebagai satu-satunya vampir berdarah murni yang masih ada di planet ini, Wrath menyimpan dendam kepada para pembunuh yang telah mencabut nyawa orangtuanya berabad-abad lalu. Namun ketika salah satu pejuang yang paling dipercayainya tewas--meninggalkan seorang putri berdarah campuran yang tidak menyadari garis keturunan maupun takdirnya--Wrath terpaksa mendampingi perempuan cantik itu memasuki dunia makhluk abadi...

Tersiksa oleh kegelisahan yang tak pernah ada sebelumnya dalam tubuhnya, Beth Randall tidak berdaya menghadapi lelaki seksi berbahaya yang mendatanginya pada malam hari dengan mata tersembunyi di balik kacamata hitam. Penjelasan lelaki itu mengenai Black Dagger Brotherhood dan darah membuat Beth takut. Tetapi sentuhan Wrath menyulut rasa lapar yang segera merasuki mereka berdua...

REVIEW

Sebenarnya buku ini sudah cukup lama selesai saya baca. Hanya saja untuk melengkapi review-review serial Black Dagger Brotherhood yang telah selesai saya saya baca maka saya putuskan untuk reread dan membuat reviewnya.

Beth Randall merasa ada yang tak beres pada dirinya. Dia merasa orang-orang di sekelilingnya bergerak terlalu lambat, dia juga sering merasa kelaparan, dan tak tahan bila harus berada dibawah sinar matahari atau menatap layar komputer terlalu lama. Pekerjaannya sebagai wartawan lepas memperkenalkan Beth pada Butch,detektif bagian pembunuhan Kepolisian Caldwell New York, yang sedang menangani kasus pembunuhan seorang pelacur. Ditubuh pelacur tersebut dijumpai berbagai macam luka termasuk luka gigitan. 

Suatu malam didalam apartemennya Beth didatangi seorang laki-laki berpakaian hitam-hitam dengan senjata yang terpasang diseluruh tubuhnya, senjata yang sama dengan senjata yang ditemukan di kolasi kejadian tempat pembunuhan yang sedang diselidiki Butch. Lelaki tersebut mengaku bernama Wrath dan mengatakan tujuannya mendatangi Beth adalah untuk keamanan Beth.Ia juga mengaku jika dirinya diutus oleh ayah Beth yang sudah meninggal. Beth murka mendengar hal tersebut dan mengusir Wrath dari apartemennya.

Beth tidak pernah tahu jika dirinya seorang keturunan vampir. Menjelang usianya yang ke 25 ia akan bertransformasi menjadi vampir seutuhnya. Proses tersebut sangat menyakitkan dan setelahnya ia butuh darah untuk membantu memperkuat tubuhna yang lemah. Beth juga tak tahu jika Warathadalah seorang raja sekaligus pejuang pembasmi lesser, makhluk yang suka mengisap jiwa manusia, dan teman dekat Darius, ayah Beth. Sebelum meninggal akibat ledakan bom mobil.

Wrath mengajak Beth untuk tinggal bersamanya dan Fritz, bekas pelayan Darius di mansion Darius agar proses transformasi Beth berjalan lancar. Beth meragu. Disatu sisi ia tak percaya pada sosok yang ditubuhnya ditemukan senjata pembunuh , disisi lain ia penasaran akan sosok sang Ayah yang digambarkan sebagai orang yang penuh integritas dan tak pernah melewatkan setiap masa perkembangan Beth meski ia tak pernah berjumpa dengan Beth.

Seru dan sensual. Itu dua kata paling tepat untuk menggambarkan buku ini. Pembaca diajak untuk mengenal dunia vampir yang lain. Berbeda dari vampir yang sudah cukup dikenal. Klan Cullens Twilight Saga.  Terjemahannya cukup nyaman dibaca dengan typo yang minimalis. Sayang covernya tak mampu menarik perhatian. Jujur saja, sewaktu melihat buku ini saya melihat buku ini adalah buku yang bercerita tentang mafia dan sejenisnya. Saya baru membeli buku ini setelah saya tuntas membaca seri yang kedua ._.






@ Medan
05112013


Friday, 1 November 2013

#111 Keegan - Paxton #3 - Summer Breeze by Catherine Anderson


Judul : Summer Breeze
Sub Judul : Pesona Sang Koboi
Serial : Keegan-Paxton #3
Penulis : Catherine Anderson
Penerbit : Dastan Books, Juni 2013
Halaman : 468 pages
Genre : Historical Romance
ISBN : 9786022471 
 SINOPSIS
Sejak penembakan brutal yang menewaskan seluruh keluarganya, Rachel tidak pernah keluar rumah dan mengasingkan diri dari dunia luar selama lima tahun. Ia tidak pernah mengundang siapa pun ke dalam rumahnya—apalagi ke dalam hatinya. Namun, tiba-tiba ada seorang koboi tampan yang mengusik perlindungan dan ketenangannya.

Joseph Paxton terpaksa menerima tugas untuk tinggal di peternakan Hollister demi melindungi Rachel, meskipun jelas-jelas wanita itu tidak menginginkannya. Namun, begitu melihat Rachel untuk pertama kalinya, Joseph langsung terpikat dengan kecantikan, kecerdasan, dan semangat gadis itu yang membara. Joseph pun bertekad untuk melakukan apa saja guna melindungi sekaligus meruntuhkan dinding kokoh yang dibangun oleh Rachel. Sementara itu, meskipun pada awalnya gelisah dan ketakutan dengan kehadiran Joseph, namun Rachel tidak bisa memungkiri kalau ia pun mulai merasa senang dengan keberadaan pria itu.

Akan tetapi, sanggupkah Joseph menembus dinding pertahanan Rachel dan memenangi hati gadis itu? Bisakah Joseph menyembuhkan trauma yang dialami Rachel? Dan apakah Rachel bersedia mempertaruhkan keselamatannya demi bersama dengan Joseph?

REVIEW

Penduduk No Name mengenal Rachel  Hollister sebagai perempuan gila yang tak pernah keluar rumah sejak kejadian penembakan yang menewaskan seluruh keluarganya. Peternakan yang diwarisi dari kematian kedua orangtuanya secara mendadak kini hanya dijalankan oleh Darby, mandor yang tak pernah tega meninggalkan Rachel sendirian.

Ketika sedang memeriksa area peternakan Hollister Darby ditembak oleh orang tak dikenal. Merasa si penembak bakal memburu Rachel, dalam keadaan terluka Darby datang ke pertenakan tetangga untuk meminta bantuan. Tetangga terdekatnya si koboi Joseph Paxton.

Joseph sadar jika ia berjanji pada Darby untuk mengawasi Rachel. Tapi keputusan itu segera disesalinya ketika datang ke peternakan Hollister Joseph langsung disambut oleh tembakan dari dalam rumah induk. Siapa lagi yang menembaknya selain Rachel.

Walau perkenalan pertama mereka kurang begitu mulus tapi Joseph tetap ngotot untuk tinggal bersama Rachel. Disaat itulah ia mengerti trauma yang selalu menghantui Rachel paska penembakan keluarganya. Rachel tidak gila, ia hanya berusaha melindungi dirinya sendiri.

Kehadiran Joseph di rumah Rachel menjadi gosip hangat bagi beberapa orang di kota. Tindakan  yang dilakukan Joseph sungguh tak pantas. Tapi disisi lain warga No Namre mulai berpikir untuk membantu Rachel meringankan traumanya. Membantu Rachel agar ia bisa keluar rumah, menghirup udara segar dan melihat matahari lagi. Kegiatan yang tak pernah dilakukan Rachel sejak kejadian penembakan keluarganya.

Sepanjang membaca buku ini saya sukses me-melow memikirkan keadaan Rachel. Kasihan banget. Dan makin me-melow ketika penduduk No Name bahu-membahu membuatkan teras kecil dan kerangkeng spesial buat Rachel supaya Rachel bisa keluar rumah tanpa merasa ketakutan.

Ceritanya ringan tapi manis. Tepat sesuai dengan endorse yang terdapat di pembatas buku yang diambil dari goodreads "kisah yang memiliki saat-saat yang menakjubkan, persahabatan yang manis, jalinan cinta yang emosional tapi romantis, dan akhir yang menghangatkan hati."

Dibeberapa tempat masih rajin dijumpai typo. Cover terbitan Dastan pun tak terlalu menarik untuk dipandang. Hanya nama besar Catherine Anderson dan sinopsisnya yang membuat saya tertarik untuk membeli dan membaca buku ini. Seandainya saja tim artistik Dastan mau bekerja lebih keras lagi untuk urusan cover.

Serial Keegan-Paxton terdiri dari :
  1. Keegan's Lady 
  2. The True Love Wedding Dress
  3. Summer Breeze
  4. Early Dawn
  5. Lucky Penny
Serial Keegan-Paxton adalah serial generasi pertama dari Keegan dan Paxton.



@Medan
29102013
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...