Thursday, 10 October 2013

#109 Take A Bow by Elizabeth Eulberg

Judul : Take A Bow
Penulis : Elizabeth Eulberg
Penerbit : Point, April 2012
Tebal : 288 halaman (ebook)
Genre : Young Adult
ISBN : 9780545463478


4 orang remaja sedang berjuang demi masa depan masing-masing di New York City High School of the Creative and Performing Arts atau yang biasa dikenal dengan CPA.

Sophie Jenkins : si penyanyi ambisius. Selama ini ia berhasil menjuarai berbagai kompetisi menyanyi bersama Emme, sahabat sekaligus pencipta lagu yang khusus dinyanyikan oleh Sophie. Tapi sebenarnya Sophie adalah tipe manusia egois. Ia hanya mendekati Emme ketika ia butuh lagu untuk dinyanyikannya dalam sebuah kompetisi. Dan demi memuluskan jalan menjadi penyanyi terkenal, Sophie berpacaran dengan Carter, mantan artis cilik yang masih jadi incaran para paparazi.

Carter Harrison : si mantan artis cilik terkenal. Saking terkenalnya Carter, pada usia 8 tahun ia sudah diundang ke acara bergengsi seperti Oscar. Kini Carter hanya membintangi sebuah opera sabun. Di CPA ia mendalami kelas akting. Suatu kewajaran karena ia seorang aktor. 

Perbincangan singkat Carter dengan Emme menyadarkannya jika selama ini ia tak menikmati dunia akting. Meski ia tak menampik nominal uang yang semakin bertambah di rekeningnya berasal dari kegiatannya berakting. Ia punya ketertarikan besar pada seni lukis. Dan menjelang tahun terakhirnya di CPA Carter mempertimbangkan untuk pindah ke kelas seni lukis atau berhenti total dari CPA.

"I feel myself exhale. Mr. Samuels continues to give me advice and I automatically write down notes, but one thought goes through my mind: I am, once and for all, on the right track."

Ethan Quinn : si pemusik labil. Dibalik kelabilannya itu ia punya kemampuan memainkan berbagai macam instrumen alat musik. Bersama Emme, Jack Coombs, dan Benjamin McWilliams mereka membentuk band bernama Teenage Kicks yang cukup tersohor dikalangan murid-murid CPA. Dalam band tersebut Ethan didaulat menjadi lead vocal meski sebenarnya ia tak pernah setuju dengan keputusan itu. Karena tampil di muka umum selalu membuatnya gugup dan tak mampu berinteraksi dengan penonton.

Sayangnya bila menghadapi masalah Ethan selalu menjadikan alkohol sebagai pelariannya. Termasuk ketika satu-satunya cewek yang ditaksirnya malah jadian dengan orang lain. Itu sih salahnya Ethan. Dia tak pernah berani mengungkapkan perasaannya pada cewek tersebut.

"She turn around and accidentally drops one of her guitars. I pick it up.

'Here, give me that as well." I take her backpack. "Are you trying to hurt yourself?'

She smiles at me ... and my heart melts. Everytime."

Emme Connelly : si penulis lagu. Emme cewek berambut merah yang naif dan polos. Meski sadar dirinya dimanfaatkan oleh sahabatnya Sophie, Emme tak bisa memungkiri jika tanpa Sophie ia takkan pernah masuk CPA dan bertemu dengan Jack, Ben, dan Ethan dan membentuk Teenage Kicks. Teenage Kicks adalah adalah satu hal paling hebat dalam hidupnya. Walaupun ketiga anggota band itu memperlakukannya tak lebih dari seorang adik yang harus dijaga dari apapun.

"All three of them look at me. 'What's Wednesday?' Jack's got one eyebrow raised.

'I have plans.'

Jack scoffs. 'Plans? With who?'

'Am I not allowed to have plans that don't involve you guys?'

'No,' they say in unison."

Semuanya berusaha. Saling bersaing agar dapat tampil dalam acara penyambutan murid baru dalam tahun akhir mereka sebagai senior. Acara penyambutan itu biasanya berpengaruh pada siapa saja yang berhak tampil pada acara akhir jelang kelulusan mereka. Senior Prom.

Persaingan itu tak hanya tentang menampilkan seluruh bakat dan kemampuan serta ilmu yang telah mereka dapatkan sepanjang masa sekolah, tapi juga tentang menemukan siapa teman sejati sebenarnya dan juga menemukan keberanian. Keberanian menngeksplorasikan diri lebih dalam lagi dan agar berani keluar dari comfort zone selama ini.

***

Jadi buku ini cuma bicara tentang tahun terakhir keempat orang murid CPA dengan segala persaingan mereka? Ya jelas tidak. Ada cerita cintanya juga. Siapa lagi kalau bukan tentang Ethan dan cewek yang ditaksirnya sejak hari pertama mereka sekolah. Padahal Ethan sudah cukup dekat dengan cewek itu. Tapi tetap saja... dia tak punya keberanian buat mengungkapkan perasaannya >.< Meski pada akhirnya dia mengungkapkan perasaannya lewat lagu yang ia nyanyikan bersama anggota bandnya.

"You're the only thing that matters in my life."

"All that I've done is for you."

"The biggest piece, the biggest part."

"The one person who controls my heart"

"If I could kiss away your pain, I would"

"If I could hold you every night, I would"

"If I could erase every mistake, every other face"

"I wouldn't change a thing"

"Because all those things led me to this place and to you"

Dengan PoV dari keempat tokoh membuat alur ceritanya menjadi lebih cepat karena tanpa pengulangan cerita dari masing-masing tokoh terhadap suatu kejadian atau keadaan. Ceritanya ringan, khas remaja tapi juga berbobot. Sungguh, sebuah novel YA yang pantas untuk dibaca.





@ Halmahera
15082013




No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...