Monday, 2 September 2013

#101 Tall, Dark, and Dangerous #9 - Get Lucky by Suzanne Brockmann

Judul : Get Lucky
Serial : Tall, Dark & Dangerous #9
Penulis : Suzanne Brockmann,
Penerbit : Silhouette Books, Desember 2009 (terbit pertama Maret 2000)
Tebal : 256 halaman (ebook)
Genre : Romantic Supsense
ISBN : 1426851022

LUCKY...IN LOVE?

An unlikely state of affairs. For Navy SEAL Lucky O'Donlon was the original love-'em-and-leave-'em guy. Used to women swooning at his feet. So how could it be that the frustratingly attractive journalist Sydney Jameson had nothing to offer him but one very cold shoulder?

Well, two could play at this game. But first things first--he and Sydney had a job to do. They had to get their man.

Then there would be time enough for him to get his woman....

Oke.. abaikan covernya yang nggak banget itu. Tapi yang pasti saya senang banget bisa menyelesaikan review buku in ditengah rapat yang amat sangat membosankan itu *dikeplak si bos* Kita mulai reviewnya?

Playboy Alpha Squad Tem Ten Navy SEALs kita (?) Lucky O'Donlon kali ini punya cerita. Berhubung adik perempuan satu-satunya akan menikah maka Lucky pun mengundurkan diri dari tugas lapangan di suatu tempat yang tak diketahui. Bahkan sang kapten Joe Cattalonoto pun  tak tahu. Sebagai gantinya Lucky ditugaskan bergabungkan dengan sobat renangnya Frisco dalam sebuah satuan tugas.

Satuan tugas itu beroperasi dikota Coronado Amerika Serikat, bekerja sama dengan FinCOM dan kepolisian setempat. Tujuannya menangkap seorang pemerkosa berantai yang selalu meninggalkan "souvenir" di tubuh korbannya. Budweiser itu bukan sekedar nama minuman keras. Budweiser adalah pin yang diberikan ketika anggota calon Navy SEALs berhasil melewati Hell Week aka. Minggu Nereka, suatu pelatihan fisik extra berat dalam penyeleksian siapa saja yang pantas bergabung dengan Navy SEALs.


Dipertemuan pertama dengan seluruh anggota tim, Lucky sudah punya masalaha dengan salah seorang anggota tim. Syd Jameson alias Sydney Jameson, sang wartawan. Bukan tanpa alasan Lucky bersikap tak menyenangkan pada Syd. Syd menulis artikel di koran lokal yang memojokkan anggota Navy SEALs. Syd sendiri juga tak senang pada Lucky. Dia terlalu sempurna. Tak ubahnya seperti boneka Ken yang dipakaikan baju militer.

"Sorry, I'm late." The man in the doorway was blind-ingly handsome-the blinding due in part to the bright white of his naval uniform and the dazzling rows of colorful ribbons on his chest. But only in part. His face was that of a movie star, with an elegantly thin nose that hinted of aristocracy, and eyes that redefined the word blue. His hair wa sunstreaked and stylishly long in front. Right now it was combed neatly back, but with one puff of wind, or even a brief blast of humidity, it would be dancing around his face, waving tendrils of spun gold. His skin was perfectly tanned-the better to show off the white flash of his teeth as she smiled.

He was, without a doubt, the sheer perfection of a Ken doll come to life."

Lucky dan Syd mau tidak mau harus bekerja sama meski sama-sama tidak suka. Apalagi Lucky berusaha menggunakan pesona O'Donlon-nya yang membuat Syd sebal. Mereka harus bahu-membahu mengejar sang pemerkosa yang makin merajalela bahkan menyerang salah satu istri anggota Navy SEALs di rumahnya.

****

Saya suka melihat Lucky dibuku ini. Dia "manusia" banget. Selama ini kalau membaca tentang anggota  Navy SEALs yang lain, mereka itu seperti manusia super. Tapi disini Lucky bisa merasakan cemburu, cemas dan berbagai macam emosi lainnya. Hanya saja dibuku ini action-nya  kurang terasa, lebih banyak lagi romannya.

Bicara cover, cover yang saya tunjukkan diatas nyebelin yak? Kesannya kayak apa gitu - -" Saya lebih suka pada cover terjemahan terbitan Gramedia Pustaka Utama yang lebih terasa militernya dan lebih tepat untuk dekripsi Lucky yang dituturkan Syd.




@Tidore
28082013

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...