Travis Stephenson alias Solo memilih mengikuti rekrutmen anggota Marinir US setelah ia lulus SMU. Keputusan itu ia ambil sebagai bentuk kekecewaan atas kemarahan sang Ayah saat melihatnya keluar dari klub sepak bola di SMU.
Perang yang terjadi di Timur Tengah berdampak juga pada kehidupan militer Travis. Sebagai marinir, ia pasti bakal ditempatkan di zona perang. Afganistan adalah lokasi penempatannya. Setelah sekian lama bertugas, akhirnya tugas itu selesai dan Travis pun kembali ke Amerika Serikat untuk menunggu penempatan selanjutnya. Di rumah, bukannya mendapat sambutan hangat, Travis malah menemukan segala hal sudah berbeda kecuali kondisi kamarnya.
Perubahan pertama terjadi pada Paige, pacar Travis sebelum ia ditugaskan ke Afganistan saat ini sudah resmi menjadi pacar Ryan. Siapa Ryan? Dia adik kandung Travis. Tak cuma mengambil pacar Travis, Ryan juga menjadikan mobil Travis sebagai hak milik pribadinya. Ayah Travis juga bermasalah. Beliau ketahuan selingkuh. Rumah tangga orangtua Travis pelan-pelan menuju perceraian. Hubungan Travis dengan ayanhya pun juga tak ada perubahan. Awalnya ayah Travis menyambut hangat, tapi setelah acara makan malam dimana Travis menolak membicarakan apa saja yang dialaminya di Afganistan, ayahnya kembali bersikap dingin seperti saat Travis memutuskan keluar dari klub sepak bola. Bagi sang ayah, Travis hanyalah kambing hitam dalam keluarganya yang menghancurkan segala mimpi sang Ayah.
Travis menyimpan semua yang terjadi di Afganistan karena ia sendiri punya rahasia. Sahabat dekatnya yang bernama Charlie tewas tertembak. Sejak kejadian itu Travis selalu mengalami mimpi buruk ketika mereka diserang kelompok Taliban dan Charlie tertembak lantas meninggal sebelum Travis sempat memanggil bantuan. Sepulang dari Afganistan Charlie selalu hadir, tersenyum atau hanya menatap Travis seolah bertanya tentang tindakan yang diambil Travis terhadap sesuatu hal. Tapi itu hanya terjadi dalam imajinasi Travis.
Bingung harus berbuat apa, tapi juga malu kalau harus menceritakan mimpi buruk dan imajinasinya kepada orang lain Travis memutuskan untuk menemui dokter di pusat rehabilitasi anggota Marinir. Setelah berada di sana, ia malah lari. Ruang rehabilitasi itu dipenuhi oleh para veteran berusia lanjut yang mengalami berbagai cacat fisik akibat bertempur di segala macam medan pertempuran. Rasanya tidak pantas Travis yang berumur semuda itu ada disana.
Satu-satunya orang yang paham, peduli dan tidak menghakimi Travis justru orang yang selama ini sudah dibuatnya sakit hati. Harper Gray. Kalimat pendek yang pernah diucapkan Travis sewaktu jaman sekolah dulu malah berkembang menjadi gosip yang sama sekali tak benar. Gosip yang berujung menjadi sebuah julukan buat Harper sayangnya tak selesai hingga mereka tamat sekolah. Gosip itu terus bertahan hingga saat ini, jauh setelah mereka tamat. Di satu sisi Travis harus berjuang menghadapi segala trauma yang dihadapinya pasca dari Afganistan, di sisi yang lain Travis juga harus bisa membuat Haper memaafkan segala perbuatannya dulu dan berteman dengannya. Karena tanpa orang yang bisa diajak untuk berbagi cerita sulit rasanya untuk bisa hidup layaknya orang normal.
"I don't know if my life will ever be completely normal again, but something like normal is a good start."
Judul : Something Like Normal
Penulis : Tris Doller
Tebal : 142 halaman
Penerbit : Bloomsbury Books, June 2012
Format : ebook
Kategori : Young Adult, Military Romance
ISBN : 1599908638