Thursday, 31 May 2012

#34 Reinkarnasi by Lan Fang


"Aduhai dewata... adakah yang lebih menyakitkan daripada melihat kekasih menangis dan meratap?" (Hadi - p. 66)

Hadi memiliki hidup yang normal dan bahagia, sebentar lagi dia menikah dengan Shinta. Namun saat berwisata ke Cina, Hadi terus-menerus mendapat bayangan dirinya berada di masa lalu, mengekan jubah merah-ungu dengan sulaman naga dan burung hong. Jane lauw, gadis pemandu turnya, memang pernah berkata gaya Hadi mirip kaisar-kaisar dinasti Ming.

Hadi bertambah bingung ketika bayangan gadis cantik berwajah klasik dan berpakaian ala dayang istana terus mengusiknya. Dayang itu begitu mirip dengan Jane Lauw. Mereka sama-sama memiliki senyum manis, sorot mata kelam, suara merdu, dan gerakan gemulai...

Jika benar Hadi reinkarnasi pangeran Dinasti Ming, apakah Jane Lauw reinkarnasi A Mey? Kalau begitu, seharusnya dia bersatu dengan Jane Lauw untuk mengabulkan cinta A Mey yang kandas ditengah jalan. Namun bagaimana dengan Shinta yang menunggunya di tanah air?

Review 

Ini pertama kalinya saya membaca karya mendiang Lan Fang. Ceritanya mengalir bagaikan air, sederhana, bahkan mungkin terlalu sederhana, karena nyaris tidak ada konflik yang menonjol. Konflik batin yang dialami Hadi, sebagai tokoh utama pria pun, tak terlalu mendayu-dayu.  Sebagai informasi, cerita dalam buku ini merupakan Pemenang Penghargaan Lomba Cerber (Cerita Bersambung) Femina 1997 dan dimuat sebagai sebagai cerita bersambung dalam majalah tersebut.

Mungkin itu alasan yang tepat mengapa buku ini nyaris terlalu datar emosi maupun konfliknya. Bukankah setiap perlombaan menulis cerita pendek maupun cerita bersambung sudah ditentukan jumlah maksimal kata atau karakter yang dipakai. Jadi tak terlalu banyak pengembangan karakter dan emosi tokohnya karena keterbatasan jumlah karakter. Ketika dijadikan cerita bersambung, apalagi yang terbit setiap minggu atau setiap bulaan, penggalan-penggalan cerita ini saya yakin cukup mampu membuat para pembacanya menanti-nanti lanjutan kisahnya setiap minggu atau setiap bulan. Namun ketika dibukukan menjadi sebuah novel, kesan yang muncul menjadi terlalu datar.

Terlepas dari itu semua, cerita yang menjadi pembuka jalan mendiang Lan Fang untuk berubah haluan dari penulis cerpen remaja ringan menjadi pemulis cerita dengan latar belakang budaya yang kental, cukup diacungi jempol. Masih terasa "sisa-sisa" jiwa remaja dalam buku ini sekaligus mencoba menjadi dewasa dalam waktu bersamaan. Untuk bacaan ringan disela-sela kesibukan atau disela-sela bacaan yang agak berat dan tebal, buku ini layak untuk dibaca.  

Bicara cover, covernya cukup sederhana dengan gambar tiga orang gadis memakai baju berwarna pink, yang mewakili sosok ketiga tokoh prempuan yang ada di buku ini, Shinta, A Mey, dan Jane Lauw... Kesannya cukup girly....

Kutipan lain yang saya sukai di buku ini :

"Cinta mampu menembus ruang dan waktu. Cinta tiada melihat tinggi-rendah kedudukan. Cinta pula tiada mengukur banyak-sedikit rupiah. Cinta pun tak membanding suku, bangsa, dan agama. Cinta bukan hanya sekadar nafsu antara laki-laki dan perempuan. Tetapi cinta bisa berupa bakti kepada orangtua. Cinta bisa menjadi pengorbanan untuk negara. Cinta berwujud kasih kepada sesama. Cinta pun bisa menjelma menjadi bentuk tertinggi ketika kita bersujud kepada Pencipta. Cinta punya kekuatan untuk menciptakan kedamaian. " (Shinta - p. 91)

Catatan sang pengarang yang ada diakhir cerita cukup menggelitik saya, mengingat Lan Fang mengangkat isu rasisme yang dialaminya. Apalagi saat membaca saat dia mengalami kebingungan identitas kebangsaannya. Di Indonesia ia dibilang orang China, dan di China ia dibilang orang Indonesia karena passport Indonesia yang dipegangnya.

Judul : Reinkarnasi
Penulis : Lan Fang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (tahun 2003)
Halaman : 111
ISBN : 9789792206371
Rating : untuk pergolakan batin Hadi

PS : buku ini sebenarnya untuk Posting Bareng BBI dengan tema buku Gramedia pada hari ini, 31 Mei 2012 jam 09:00 WIB, tapi... saya telat... ^_^ Buku ini juga hasil rampokan dari OceMei waktu mini gath kemarin...


Wednesday, 23 May 2012

#33 Guardians Of Eternity #5 - Darkness Unleashed by Alexandra Ivy


"Setidaknya, aku memiliki keluarga yang mencintaiku apa adanya, dan itulah yang penting bagiku. Aku ingin membagi kebahagiaan itu bersamamu." (Darcy Smith - p. 419)

Regan Garrett adalah seorang were berdarah murni yang tidak bisa berubah karena kelainan genetisnya. Selama hampir tiga puluh tahun, Regan dikurung dan disiksa oleh seorang imp yang menangkapnya dan menjadikannya bahan tontonan. Ketika berhasil melarikan diri, Regan bersumpah untuk membalas dendam.

Sementara itu, Jagr yang selama ini hidup menyendiri dan tidak menyukai kehidupan duniawi, terpaksa keluar dari kastil persembunyiannya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh sang Raja Vampir. Jagr harus melacak seorang were berdarah murni yang hilang dan mengembalikannya pada saudara perempuannya.

Namun, sejak pertama kali bertemu Regan, Jagr merasakan suatu desakan di dalam dirinya yang sudah tidak dirasakannya selama berabad-abad. Di lain pihak, Regan sudah bersumpah tidak mau terikat dan bergantung pada laki-laki mana pun. Jagr yang dingin dan sombong ternyata mendapatkan lawan yang sepadan dalam diri Regan yang suka membantah. Yang diinginkan Regan hanyalah membalas dendam, dan yang jelas ia tidak membutuhkan sekutu, apalagi pasangan. Namun, konsentrasi Regan mulai terpecah sejak bertemu dengan Jagr yang dingin namun luar biasa seksi, yang mampu membuat hatinya berdebar-debar. Manakah yang akan dipilih oleh Regan, membalaskan dendam atau mengejar cinta sejatinya? Dan sanggupkah Jagr menundukkan were keras kepala yang mampu menembus hatinya yang beku?

^^^^^^^^^

Terlahir sebagai seorang werewolf dengan kelainan genetis membuat Regan mengalami penyiksaan oleh seorang imp yang bernama Culligan. Setelah tiga puluh tahun mengalami penderitaan tersebut akhirnya Regan berhasil melarikan diri dan bertemu dengan Jagr, seorang vampir yang terkenal dingin dan lebih suka hidup sendiri. Pertemuannya dengan Jagr bukanlah kebetulan, Jagr memang ditugaskan untuk mencari keberadaan Regan.

Paham akan penderitaan Regan, Jagr mengabulkan keinginan Regan untuk membalas dendam kepada Culligan. Bukannya berhasil melaksanakan misi tersebut, mereka berdua malah terjebak dalam perjalanan panjang nan mendebarkan. Bertemu dengan para penyihir, imp, werewolf lainnya yang juga mengejar Regan, dan Levet, si gargoyle imut-imut keturunan Perancis.

^^^^^^^^^

Buku ini adalah buku ke 5 dari serial Guardians of Eternity yang diterbitkan Dastan. Dan ya... saya memang mereview serial tersebut secara tidak beraturan. Saya suka pada sosok Regan yang pantang menyerah, keras kepala, dan cenderung tidak gampang mempercayai orang lain karena penderitaan yang dialaminya. Jagr pun menarik perhatian saya karena beramburt pirang yang sering dikepang sampai ke pinggang. Rasanya tidak begitu tepat seorang vampir yang dingin, penuh amarah, lebih memilih mengasingkan diri di dalam kastil daripada bersosialisasi, memiliki rambut pirang. Bagi saya sosok seperti itu lebih tepat jika berambut hitam. Kesannya lebih garang. *abaikan*

Diluar itu saya suka dengan alur ceritanya. Penuh ketegangan akibat mereka selalu dikejar-kejar oleh penyihir, imp, dan werewolf sendiri. Dan kemunculan Levet membuat cerita ini sedikit lebih humoris. Bicara tentang cover, saya suka covernya karena berwarna biru dan gambar kastil di pinggir danau menjelang senja terasa manis.

Judul Saduran : Belenggu Impian
Penulis : Alexandra Ivy
Penerbit : Dastan Books
Halaman : 479
Kategori : Paranormal Romance
Serial : Guardians of Eternity #5
ISBN : 9786029267006
Rating : untuk Jagr, sang vampir penuh amarah.


Monday, 21 May 2012

#32 My Ridiculous Romantic Obsession by Becca Wilhite




"Kau tidak bisa membiarkan orang-orang ini - bahkan yang benar-benar asing - untuk melihatmu bersama Ben jika hubungan kalian sewaktu-waktu tidak berhasil. Kau benar-benar yakin bahwa seharusnya kau tidak boleh terlihat dalam situasi romantis dengan orang yang tidak akan menjadi suamimu." (Chel - p. 115)


Ini adalah kisah cewek bertemu cowok. Cowoknya tampan sementara si cewek biasa-biasa saja, dengan rambut ikal yang liar seperti medusa. Ih. Ada kesalahpahaman, tokoh antagonis yang kejam, dan pernyataan cinta yang tepat waktu .... Yah, baiklah, ini memang cerita romantis. Tapi tolong dicatat, tidak ada perempuan berpakaian ketat di pelukan perampok berotot di sampul tipisnya; aku bukan cewek seperti itu.

Aku seorang cewek yang sehari-harinya menjalani kehidupan normal. Dan aku tidak bisa mengerti kenapa Ben—yang setampan dewa Yunani—ingin menjadi temanku. Apakah karena kami berdua bisa bermain gitar dan menyukai es krim dengan rasa yang sama? Atau apakah dia ingin dekat-dekat denganku agar aku bisa membantunya menyelesaikan tugas kuliah? Kuharap tidak, karena aku sama sekali tidak tertarik pada cowok yang memanfaatkan cewek seperti itu. Tidak, terima kasih.

Tapi aku sangat tertarik pada Ben. Dia benar-benar pria terhormat—tokoh jagoan dalam novel romantis sungguhan. (Seperti Mr. Darcy yang terdaftar di kelas sejarah seniku.) Mungkinkah ini nyata? Ataukah obsesi romantisku yang konyol berhasil mengelabuiku—sekali lagi?

^^^^^^^^^

Tersebutlah Sarah, seorang cewek yang tak begitu cantik, berambut megar dan kasar seperti Medusa, yang memilih jurusan kuliah atas ucapan seorang sahabat SMU. Chel, sahabatnya berkata ada seorang cowok super ganteng yang menjadi asisten dosen di salah satu mata kuliahnya. Penasaran akan sosok cowok yang dimaksud, Sarah lantas mengambil jurusan tersebut. Tentu saja, cowok inceran itu hadir di mata kuliah yang diajarkan seorang dosen menyebalkan, sebagai asisten sang dosen.

Ternyata Sarah tak perlu bersusah payah untuk mengenal lebih jauh cowok yang memperkenalkan dirinya sebagai Ben. Ben mengadakan kelompok belajar bareng untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang dipegangnya. Tak hanya ilmu yang berkaitan dengan perkuliahan, kelompok belajar tersebut juga mendekatkan Sarah dan Ben. Siapa sangka, mereka sama-sama hobi bermain gitar dan menyukai satu jenis es krim. Kedekatan mereka tetap saja tak membuat Sarah pede bersama Ben. Ia masih saja merasa jika Ben berpura-pura bersikap baik padanya atau hanya ingin mengambil keuntungan darinya.

^^^^^^^^^

Cerita dalam buku ini cukup sederhana, umum tanpa ada gebrakan baru dan dapat ditebak akhir ceritanya. Cerita tentang seorang cewek yang memiliki rasa pede nyaris mendekati angka nol yang jatuh hati pada seorang cowok dengan kegantengan dan popularitas yang dikagumi oleh cewek-cewek seantero kampus/sekolah. namun, ada yang berbeda dari cerita ini. Tokoh utama ceweknya bukanlah tipikal cewek yang lemah lembut, berkaca mata tebal, penyendiri, tertutup, dan sering menjadi bahan bully teman-teman sekampusnya.

Sarah punya perasaan yang super tidak sensitif. Khususnya yang menyangkut perasaannya terhadap Ben dan perasaan Ben terhadapnya, yang membuat cerita ini menjadi kocak. Selain itu dirinya juga pintar namun tidak kuper, meskipun dia tidak berpakaian layaknya model namun gaya berpakaiannya tak dapat disebut aneh. Pesan singkat namun dalam yang disampaikan buku ini adalah setiap cewek bagaimanapun bentuk tubuhnya, harus percaya diri akan kelebihan dan kekurangan tubuhnya serta menerima itu semua sebagai satu bagian dari dirinya.

Di cerita ini, Sarah tak ada sedikit pun berusaha mengubah rambutnya yang megar itu dengan jalan bantuan alat pelurus rambut atau salon, dia hanya berusaha lebih merapikannya dan tidak terganggu terhadap rambutnya yang aneh itu. Sangat jarang dijumpai buku-buku dimana tokoh utama ceweknya menerima keadaan tubuhnya. Sejak awal hingga akhir cerita Sarah tetaplah Sarah yang berambut megar dan kasar, hanya gaya berpakaiannya yang sedikit berubah.

Bicara tentang cover, saya cukup suka dengan covernya. Permainan warnanya menarik namun simpel hanya dengan beberapa warna seperti biru, pink, putih, dan hitam. Bentuk rambutnya juga dapat diandaikan seperti rambut medusa. Tagline-nya juga cukup menarik perhatian dengan kalimat "Ini bukan novel romantis biasa". Cover terbitan Shadow Mountain pada tahun 2010 juga cukup menarik.


Judul : My Ridiculous Romantic Obsessions
Penulis : Becca Wilhite
Penerbit : Penerbit Atria
Halaman : 270
Kategori : Young Adult
ISBN : 9789790244887
Rating :  untuk Sarah yang rada bloon.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...