Wednesday, 21 March 2012

#25 In Death #13 - Seduction In Death by J.D. Robb


“Kau mengubah diriku, Eve.  Aku bersyukur pada Tuhan atas dirimu.” (Roarke – p. 479)

Buku ke-13 seri Dalam Kematian

Pria lajang berkelana di dunia maya mencari pasangan, berkenalan dengan wanita, berhubungan via surat elektronik, sebelum akhirnya memutuskan untuk bertemu langsung. Saat makan malam romantis itu, mereka bercengkerama sambil minum anggur, berbincang dengan mesra. Namun beberapa jam kemudian sang wanita ditemukan tewas. Penyebabnya: overdosis narkotika langka senilai seperempat juta dolar.

Melihat lilin menyala, alunan musik, kelopak mawar tersebar di ranjang, serta botol sampanye dan dua gelas bekas pakai, Letnan Eve Dallas menyimpulkan si pelaku memang berniat merayu korban, namun pembunuhan tidak termasuk dalam rencananya. Menghadapi hal semacam itu, hanya ada dua kemungkinan yang bisa terjadi: bersembunyi karena takut dan merasa bersalah, atau malah berkelana lagi di dunia maya, mencari serta merayu korban berikutnya....

Layaknya kembang, cinta akan dapat terus bertumbuh jika terus disirami oleh perhatian dan pengertian.


Eve Dallas terbangun dari mimpi buruknya bersama Gallahad dan mendapat panggilan untuk menangani kasus pembunuhan. Saksi mata yang ada ternyata Dr. Louise Dimatto, yang dulu sempat bekerja sama dengan Eve dalam kasus pembunuhan yang lain. Di luar kasus pembunuhan yang menyeretnya menjadi saksi ternyata, Louise menyimpan cerita lain tentang suami Eve, Roarke.


"Yeah. Kau punya pria yang luar biasa Dallas. Jika kau bosan dengannya, aku bersedia mengambilnya dari tanganmu." (p. 67)


Bersama Peabody, sang asisten berponi seperti mangkuk, Eve kembali mendapat panggilan atas kasus serupa. Dan... lagi-lagi tempat kejadian perkara adalah kamar tidur yang dipenuhi suasana romantis, dimana tempat tidurnya dipenuhi taburan kelopak mawar merah dan diatasnya terdapat dua gelas sampanye beserta sampanye mahal.


Penyelidikan Eve tentu saja melibatkan Detektif Divisi Elektronik, pimpinan Feeney, yang salah satu anak buahnya si pria yang senang berpakaian norak, McNab. Saat ini hubungan McNab dengan Peabody, yang dipanggil She-Body oleh McNab, sedang diujung tanduk. Di tengah-tengah rumitnya memecahkan kasus pembunuhan, eh... McNab masih sempat mencari solusi percintaannya kepada seseorang yang dianggapnya mahaguru romantisme.


"Siapa pun yang mampu melunakkan hati Dallas sudah dapat dipastikan seorang jenius dalam memahami hati wanita." (p. 221)


Tuntutan untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut secepatnya membuat Eve selalu memaksa dirinya hingga batas kemampuan dirinya. Dapat diduga pada satu titik dirinya jatuh sakit meski tak ingin diakuinya. Roarke tak tinggal diam melihat Eve yang terus memaksakan diri hingga jatuh sakit, bukannya membawa Eve ke pusat kesehatan terdekat, Roarke malah memanggil musuh besar Eve untuk mengobati Eve.


"Perasaannya terhadapmu begitu meluap-luap. Tidak pernah ada orang lain. Para wanita yang datang sebelum dirimu hanyalah pengalih perhatian, ketertarikan sementara. Dia mungkin peduli, karena, apa pun yang pernah dilakukan terhadapnya, dia dengan kepedulian yang teramat besar. Meski demikian, tidak ada seorang pun sebelum dirimu. Tidakkah kau melihat bagaimana dia mencemaskanmu?" (p. 417)


Buku ini adalah buku ketiga belas dari serial In Death ini tak ubahnya seperti buku-buku sebelumnya. Jenis pembunuhannya pun termasuk yang sering diangkat oleh J.D. Robb. Pembunuhan yang melibatkan unsur seksual. Di buku ini pun sang pembunuhnya sudah mulai tertebak dari awal cerita. Jadi apa yang menarik dari buku ini???


Cerita roman yang ada dalam buku ini yang membuat para penggemar serial ini terus mengikuti serial ini. Sejak dari awal cerita (buku pertama) hingga serial ketiga belas, kisah cinta antara Eve dan Roarke benar-benar digambarkan begitu baik oleh J.D. Robb. Ditambah dengan cerita cinta antara tokoh-tokoh yang lain semakin melengkapi cerita yang ada. J.D. Robb benar-benar menggambarkan semua kisah tersebut secara bertahap. Sehingga ada kemajuan hubungan diantara tokoh-tokohnya di setiap cerita.


Yang agak kurang saya sukai dari terjemahan buku ini adalah pemakaian kata-kata ruang bual untuk chat room serta gelang-gelang bawang untuk onion rings. seandainya istilah-istilah itu tidak ikut diterjemahkan, bagi saya tidak akan terasa aneh terdengar. Toh, istilah tersebut sudah umum dipakai.

Bicara tentang cover... saya sangat menyukai cover terbitan Gramedia. Benar-benar menggambarkan lokasi tempat kejadian perkara dan sesuai dengan judul cerita. Tempat tidur dengan sperai sedikit kusut yang dipenuhi kelopak mawar (sayang kelopak mawarnya kurang banyak)tongue, suasana agak temaram, dan baki rotan yang berisi dua gelas penuh sampanye beserta botol sampanyenya dan kotak hadiah yang terikat pita merah.

Dan.. saat saya mengecek di goodreads tentang cover terbitan lain dari buku ini, hanya cover terbitan Gramedia yang paling tepat dengan isi cerita, paling elegan, dan pantas diacungi dua jempol.

13 serial In Death yang telah ditertbitkan Gramedia yaitu:

  1. Telanjang dalam Kematian
  2. Kemasyhuran dalam Kematian
  3. Abadi dalam Kematian
  4. Kenikmatan dalam Kematian
  5. Ritual dalam Kematian
  6. Pembalasan dalam Kematian
  7. Cinta dalam Kematian
  8. Konspirasi dalam Kematian
  9. Kesetiaan dalam Kematian
  10. Saksi dalam Kematian
  11. Penghakiman dalam Kematian
  12. Pengkhianatan dalam Kematian
  13. Rayuan dalam Kematian
saya berharap semoga lanjutan serial ini cepat diterbitkan oleh Gramedia, mengingat serial In Death ini telah memiliki daftar yang panjang, sekitar lebih dari 30 serial yang telah terbit.

Judul Saduran : Rayuan dalam Kematian
Penulis : J.D. Robb
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 520
Serial : In Death #13
Kategori : Romantic Suspense
ISBN : 9789792279153
Rating : untuk Eve dan Roarke, Peabody dan McNab, serta Louise dan Charles (?)




2 comments:

  1. pengakuan jujur : aku belum baca bukunya Roarke dan Eve.
    Hehehe.... *malu* :">

    Puuutttt.....pinjem dong semua serinya #eaaa #laludikeplak X)

    ReplyDelete
  2. belum baca yang ini. masi stuck di buku keberapa gitu. lupa.
    tapi kangen si cakep roarke :D

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...