“Orang-orang yang paling berbahagia adalah mereka yang paling sering membahagiakan orang lain.” (Mrs. Miracle – p. 177)
Natal kali ini, Emily Merkle (panggil ia Mrs. Miracle!) bekerja di bagian mainan Finley's, pusat perbelanjaan milik keluarga yang terakhir di New York City. Dan bosnya tidak lain adalah... Jake Finley, putra sang pemilik.
Bagi Jake, kenangan Natal tentang hadiah-hadiah yang dibungkus kertas warna-warni, pohon Natal dan keluarga, hancur dalam tragedi malam Natal bertahun-tahun sebelumnya. Sekarang Natal hanya berarti satu hal baginya-dan bagi ayahnya. Profit. Karena mereka membutuhkan keajaiban Natal untuk mempertahankan bisnis.
Holly Larson juga membutuhkan keajaiban. Ia ingin memberi keponakannya yang berusia delapan tahun, Gabe, Natal yang layak diterima anak itu. Kakak laki-laki Holly yang sudah duda sedang menjalani tugas militer dan tidak bisa pulang merayakan Natal, tapi setidaknya Holly bisa memberi Gabe robot mainan dari Finley’s, satu-satunya hadiah yang sangat diinginkan keponakannya. Jika ia bisa mencari cara untuk mengumpulkan uang demi membeli robot itu….
Syukurlah, ada Mrs. Miracle yang membantu. Selain membuat anak-anak bahagia, tidak ada yang lebih disukainya daripada membantu orang lain—dan itu termasuk sedikit menjodohkan!
Keajaiban. Dia bisa datang kapan saja dan dimana saja. Ia juga bisa menjelma menjadi apapun atau siapapun, yang kau butuhkan hanya mempercayainya. Dan... bagi Jake Finley, Holly Larson, Gabe Larson, Lindy Lee, J.R. Finley, Mickey Larson, keajaiban itu adalah Mrs. Miracle.
Natal semakin dekat. Pusat-pusat perbelanjaan ramai dikunjungi para keluarga yang ingin mencari kado Natal. Tak terkecuali pusat perbelanjaan Finley's. Dengan penjualan andalan si robot Telly, manajer pemasaran sekaligus putra pemilik Finley's, Jake yakin pusat perbelanjaannya akan ramai dikunjungi para keluarga.
Bagi Jake, Natal adalah tragedi dan saat untuk meningkatkan penjualan di pusat perbelanjaannya. Untuk Natal kali ini dirinya memesan robot Telly sebanyak lima ratus buah robot yang menyebabkan dirinya dan sang ayah bertengkar.
Bagi Jake, Natal adalah tragedi dan saat untuk meningkatkan penjualan di pusat perbelanjaannya. Untuk Natal kali ini dirinya memesan robot Telly sebanyak lima ratus buah robot yang menyebabkan dirinya dan sang ayah bertengkar.
"Mungkin, tapi kuingatkan kau, anak-anak bukan pelanggan kita. Orangtua merekalah pelanggan kita. Itulah alasan kenapa tak ada seorang pun dalam industri ini yang memiliki pendapat sama denganmu." (p. 11)
Ditengah kekalutannya akan penjualan Telly, Jake bertemu dengan Holly di Starbuckstemu dengan Holly saat membeli kopi favoritnya. Dan, secara tak terduga dirinya kembali bertemu dengan Holly dab keponakannya Gabe, di Finley's, saat keduanya sedang melihat-lihat Telly. Gabe ingin Telly sebagai kado Natalnya. Di Finley's juga Holly bertemu dengan Mrs. Miracle.
"Well, kalau begitu kau beruntung. Wanita itu orang yang tepat untuk bagian mainan ini. Seperti memiliki seorang nenek di sini. Ia membantu para orangtua mewujudkan semua permohonan Natal anak-anak mereka." (p. 42)
Sesuai janjinya pada Holly, Jake menyimpan satu robot Telly untuk diberikan kepada Gabe. Namun pada pagi hari, sehari menjelang Natal, kado tersebut lenyap bersama dengan kabar pengunduran diri Mrs. Miracle. Namun, kehilangan itu justru memberikan Jake hadiah Natal yang dua puluh satu tahun yang lalu pernah sangat diinginkannya menjadi kado Natal.
"Aku selalu berniat untuk memberikannya padamu tapi aku tidak bisa berpisah dari mainan itu. Entah bagaimana, menyimpannya terasa seperti... ibumu masih bersamaku." (p. 196)
Meskipun Debbie Macomber adalah seorang pengarang yang dikenal dengan karya-karyanya yang bergenre roman, buku ini tidak terlalu kental romannya. Yang paling terasa di buku ini adalah suasana Natal beserta keajaibannya.
Walaupun kental dengan suasana Natal namun buku ini bisa dinikmati oleh siapapun dengan agama apapun. Seperti saya ketika menikmatinya.
Bicara tentang cover, saya suka Voilet tidak membuat cover yang berbeda dari aslinya. Gambaran seorang anak laki-laki yang berdiri di depan sebuah toko yang memajang kado-kado Natal beserta pohon Natalnya. Dominasi warna merah pada covernya, semakin menegaskan akan suasana Natal yang kabarnya identik dengan warna tersebut.
Novel ini pertama kali terbit pada 2009 dan di tahun 2010 telah diangkat ke layar lebar.
Lengkapnya tentang versi filmya lihat disini atau disini |
Oh ya... di dalam buku ini ada beberapa resep masakan... Mungkin Anda mau mencobanya???
Judul : Call Me Mrs. MiracleJudul Saduran : Keajaiban NatalPenulis : Debbie MacomberPenerbit : Violet BooksHalaman : 218Kategori : Contemporary Romance
Kak,sebelum mau kasih sedikit kritik buat review kakak ini,aku mau kasih kesanku dulu
ReplyDeleteaku suka banget ceritanya!aku suka banget sama cerita-cerita yg berkaitan sama keajaiban,juga sama natal (event yg paling aku suka natal,sih :) )
tapi aku agak kecewa sama review ini
isinya lebih dominan keceritanya,dan kritik,saran juga kesan kakak pada buku ini sedikit sekali :(
sejauh ini review-review yang kubaca dari blog-blog lewat internet ato dari media cetak biasanya lebih didominasi kesan,kritik,saran,dan pendapat penulis review itu tentang buku yg direviewnya
saranku,untuk selanjutnya sebaiknya kakak perbanyak kesan,pendapat,kritik,dan saran kakak tentang buku yg kakak review itu
tapi ceritanya juga jangan jadi sampe pertengahan aja,kakak ceritakan sampai ending secara singkat dengan merahasiakan kejelasan endingnya
ini pendapatku aja,kok kak jadi aku nggak bermaksud menggurui >_<
kalo kata-kataku berkesan menggurui bagi kakak,ato ada yang bikin kakak ngerasa gak nyaman ato bahkan gak suka,tolong maafin ya kak :)
makasih infonya,buku ini terdengar bagus dan menarik banget,apalagi ceritanya tentang keluarga
aku suka cerita keluarga yang ringan :)
oh,ya identitas bukunya juga lengkap dan gambar yg kakak masukkan dari buku ini kalem dan manis banget kesannya,aku suka :D