Tuesday, 10 January 2012

#10 Death Calls by Caridad Pineiro



Judul : Death Calls 

Judul Saduran : Seruan Kematian

Pengarang : Caridad Pineiro

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman : 268 halaman

Serial : The Calling #4

Kategori : Paranormal Romance

Yang penting bukanlah berapa lama kehidupan yang kau jalani, tetapi betapa berarti kehidupanmu saat kau menjalaninya. ” (Diana Reyes – p. 200)







Sinopsis

Ketika agen FBI Diana Reyes jatuh cinta pada Ryder Latimer dua tahun lalu, ia tahu ada hal-hal yang harus ia korbankan. Untuk kebahagiaan yang ia dapatkan dari kekasih vampirnya, Diana menganggap itu pertukaran yang adil. Tapi sekarang Diana mulai ragu. Dikelilingi teman dan keluarga yang membangun keluarga, ia mulai menginginkan kehidupan “normal”.

Ryder mengerti ketakutan Diana… dan memiliki ketakutannya sendiri: takut pada kehilangan wanita itu, pada kekosongan yang akan menelannya tanpa Diana.

Tapi ketika sebuah kasus mengancam hidup Diana, Ryder harus membuat keputusan: Melepaskan Diana, atau menjauhkan wanita itu dari seruan kematian.

Rating
 untuk banyaknya tokoh dalam buku ini...

Review

Peringatan sebelum membaca buku ini : lupakan semua yang diingat tentang hubungan manusia - vampir seperti hubungan Edward - Bella.


Segala keeksklusifan makhluk malam dengan taringnya yang panjang dan menghisap darah manusia bernama vampir akan buyar saat membaca buku ini. Vampir dapat hidup berdampingan dengan manusia. Malah mereka sering nongkrong di pub yang bernama The Blood Bank. Vampir pun bisa secara bebas menjadikan manusia sebagai bank darahnya dan mengubah manusia tersebut menjadi vampir.

Persamaan dengan vampir di cerita yang lain cukup jelas, diantaranya mereka berwajah rupawan, tidak dapat bersentuhan dengan sinar matahari, dan... memiliki sensualitas yang kental. *ehem*

Jujur, saat membaca buku ini saya bingung dengan banyaknya penokohan dan hubungan diantara tokoh-tokoh tersebut. Saat saya mengecek tentang buku ini di Goodreads ternyata buku ini adalah buku ke 4 dari 8 serial yang berjudul The Calling (kayak nama band waktu jaman abegeh dulu...). Mungkin ada baiknya jika Gramedia menerbitkan terlebih dahulu seri pertamanya agar pembaca tak kebingungan dengan alur ceritanya.

Satu-satunya yang cukup menghibur buat saya hanya kisah cinta antara Ryder dan Diana. Cukup kental juga sensualitas mereka. Hihihi.... *plaaaaaaakkkkkk* Yang membuat saya bertanya-tanya sampai halaman terakhir buku ini adalah siapa sosok Diana pasca tertembak saat penyergapan bersama timnya. Kenapa dia bisa hidup lagi padahal dalam keadaan sekarat dan luka-lukanya sembuh dengan cepat sementara Ryder tidak mengigit Diana.


Okelah bagian itu bisa dipikirkan lebih lanjut. Tanpa bermaksud menyinggung sang penerjemah dan editor, saya cukup terganggu dengan pemakaian kata LEVER (halaman 240). Kata dari mana sih itu? Setahu saya jika dalam bahasa Inggris yang ada kata LIVER. Dan liver juga mempunyai  terjemahan yang cukup dapat diterima di bahasa Indonesia yaitu HATI yang merujuk pada organ hati. Mengapa tidak memakai kata "hati" saja saat menggambarkan keadaan organ tubuh Diana yang kehabisan darah.

Tapi... dari itu semua... Saya suka dengan penyelipan kata-kata querido, mi amigo, amorcito, yang terdengar cukup eksotis...

Oh... sedikit tentang sang pengarang : bisa dilihat di http://caridad.com/

5 comments:

  1. kamu kasih nilai berapa bintang nih?

    ReplyDelete
  2. @okeyzz : rating yang kukasih cuma 2... karena nggak begitu menarik ceritanya...

    ReplyDelete
  3. Ceritanya aneh, kok agen FBI di campu-campur ama Vampir, mendingan agen FBI dan kasus misteri aja

    ReplyDelete
  4. “Vampir dapat hidup berdampingan dengan manusia. Malah mereka sering nongkrong di pub yang bernama The Blood Bank.”

    Hehehe, vampire gaul juga ya sering nongkrong di pub. Penasaran pengen baca bukunya. Tapi kok yang diterjemahin cuma seri ke-4 nya ? Setuju deh sama kakak. Mungkin sebaiknya Gramedia nerbitinnya mulai dari seri pertama supaya pembaca tidak kebingungan dengan alur ceritanya.

    ReplyDelete
  5. Agak bingung sebenarnya sama alur ceritanya ya! Agen FBI dan Vampir, sebenarnya sih perpaduan yang bagus juga, tapi kok setelah baca reviewnya agak gimana gitu ya saya menangkap isi ceritanya. Mungkin juga karena ini bukan seri pertama kali ya, jadinya saya juga kurang tahu gimana alur ceritanya. Apalagi dituliskan dalam review bahwa banyak tokoh dalam novel ini. Waahh, mikir-mikir dulu deh buat baca novel ini *hehe, soalnya saya sendiri orangnya pelupa, kalo misalnya baca ini, pasti sama bingungnya kayak kakak buat ngapalin para tokohnya.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...